Adanya kesalahan berpikir dalam menyelesaikan konflik rumah tangga juga dapat menjadi penyebab timbulnya KDRT, yang mana KDRT dianggap sebagai upaya untuk dapat mempertahankan ikatan suami-istri.Â
Selain itu, faktor lainnya adalah adanya gangguan mental dan kecanduan zat-zat adiktif yang mana dapat mempengaruhi ketidakstabilan emosi seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Adanya gangguan tersebut dapat mengganggu keharmonisan dalam membina hubungan rumah tangga.
Cegah KDRT Hidupkan Hubungan yang Harmonis
Perlu adanya kesadaran sejak dini mengenai dampak buruknya KDRT. Dalam 2022, terdapat 18.261 kasus KDRT yang ada di Indonesia. Padahal, keluarga harmonis merupakan salah satu tujuan yang sangat diimpikan dalam setiap pernikahan bukan? Untuk itu mari disimak berikut cara-cara untuk mencegah terjadinya KDRT:
- Bangun hubungan komunikasi yang efektif
Memang sangat memungkinkan akan ada permasalahan selama menjalankan pernikahan. Namun, dengan adanya komunikasi efektif atau komunikasi dua arah dapat meminimalisir dampak dari permasalahan tersebut bahkan dapat menyelesaikan konflik karena adanya rasa saling memahami antara kedua belah pihak. Komunikasi merupakan hal yang sangat esensial di dalam kehidupan manusia. Dan sebagian besar permasalahan timbul karena tidak terjalinnya komunikasi yang efektif.
- Tumbuhkan  rasa saling percaya
Dengan adanya rasa saling percaya dapat menciptakan perasaan aman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal ini sangat berdampak pada pencegahan timbulnya kecemburuan, kecurigaan maupun kekhawatiran yang berlebih.
- Memahami makna dari pernikahan
Pernikahan dibangun dengan landasan sebuah janji sehidup semati. Memahami makna dari pernikahan akan membuat seseorang lebih mengerti tujuan dari pernikahan dan bagaimana cara yang tepat dalam menjalaninya. Dengan adanya kesadaran diri terhadap makna dari pernikahan, dapat mencegah diri dari berperilaku yang dapat memecah belah ikatan pernikahan.Â
Demikianlah pemaparan mengenai KDRT dengan informasi yang kami ambil dari beberapa sumber. Mari ciptakan keluarga harmonis, dan say big no untuk kekerasan dalam rumah tangga!