Mohon tunggu...
Widya Titik Nadir
Widya Titik Nadir Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Budaya K3 dengan 5R

26 Januari 2021   17:50 Diperbarui: 26 Januari 2021   18:06 1889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan usaha dan upaya untuk menciptakan perlindungan dan keamanan pekerja yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan dari K3 untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. 

Budaya K3 di lingkungan kerja sangat penting untuk diterapkan, karena hal ini dapat membantu mengidentifikasi serta mengurangi bahaya di tempat kerja. Salah satu usaha untuk membangun budaya K3 di lingkungan kerja yaitu dengan mensosialisasikan dan mengajak seluruh pekerja untuk mengenali serta menerapkan prinsip 5R di tempat kerja.

5S merupakan budaya kerja di jepang, sebagai salah satu kunci sukses yaitu manajemen lingkungan kerja yang tertata rapi, bersih dan tertib. Di Indonesia 5S di terjemahkan menjadi 5R, merupakan budaya tentang bagaimana seseorang tertib maka kemudahan bekerja perorangan dapat diciptakan.

Dalam penerapan budaya 5R akan berpengaruh untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di tempat kerja. Budaya 5R sendiri merupakan suatu cara atau metode untuk mengatur, mengelola tempat kerja yang lebih baik dan secara berkelanjutan. Salah satu manfaat dalam penerapan budaya 5R yaitu meningkatkan produktivitas karena pengaturan tempat kerja yang lebih efisien.

5R terdiri dari: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin. Menerapkan 5R di tempat kerja bertujuan untuk meningkatkan budaya disiplin dalam diri pekerja sehingga memudahkan dalam melakukan pekerjaan. 5R bukanlah suatu standar, tetapi merupakan budaya dan moral setiap karyawan dalam perusahaan atau organisasi.

  • Ringkas : Mengidentifikasi benda-benda yang masih bisa digunakan, mendekatkan benda-benda yang sering dipakai, dan memilah benda-benda yang sudah tidak layak pakai. Sehingga tersisa barang-barang yang dibutuhkan dalam aktivitas bekerja.
  • Rapi : Menyimpan benda sesuai dengan tempatnya, benda yang tidak diperlukan disingkirkan, letakan benda-benda sesuai posisi sehingga siap digunakan ketika diperlukan
  • Resik : Membersihkan area tempat kerja, membersihkan peralatan secara rutin agar peralatan terjaga dalam kondisi yang baik, selain itu tujuannya untuk meningkatkan keselamatan kerja, pengurangan limbah, pencegahan terhadap kesalahan (human error). Sehingga tercipta lingkungan kerja yang bersih dan menyenangkan
  • Rawat : Jika ketiga tahap diatas sudah dilaksanakan, maka tahap ini merupakan bagian dari mempertahankan dan mematuhi tahap sebelumnya
  • Rajin : Pemeliharaan kedispilinan pada pribadi masing-masing dalam menjalankan lima tahapan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun