Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hati-hati! Merdeka Belajar Bukan Berarti Bebas Belajar Semau Gue

2 Mei 2021   11:29 Diperbarui: 4 Mei 2021   10:26 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah Satu Twibon Menyambut Hari Pendidikan (Sumber: facebook Sari Rahmayani)

Hari ini, 02 Mei 2021, bertebaran twibon di group-group WhatsApp dan media sosial yang lain berkaitan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional 2021. "Serentak Bergerak Mewujudkan Merdeka Belajar" begitu yang menjadi tag linenya.

Konsep Merdeka Belajar adalah kebijakan yang diusung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim sejak awal-awal menjabat sebagai menteri Kabinet Jokowi Jilid II. 

Dalam pandangan Nadiem, saat ini para siswa di Indonesia dinilai belum merdeka dalam belajar. Maka dari itu diperlukan gerakan untuk memerdekakan otak generasi penerus bangsa kita.

Hasil yang diinginkan dari gerakan ini diantaranya adalah merdekanya kesempatan dalam berekonomi setelah lulus dari sekolah. Gerakan Merdeka Belajar ini merupakan upaya dari kementrian pendidikan untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia. Gerakan ini sepertinya juga selaras dengan apa yang menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Jokowi Jilid II yakni meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Konsep dari Merdeka Belajar ini sepertinya selaras dengan teori belajar konstruktivis. Menurut faham konstruktivis, siswa memperoleh konsep dan pengetahuan baru dari hasil kegiatan yang mereka lakukan sendiri. Posisi guru hanya sebagai fasilitator dan mediator.

Faktor yang juga sangat penting dalam konsep merdeka belajar adalah belajar dilakukan secara menyenangkan dan sesuai dengan karakteristik serta bakat dan minat masing-masinng individu. 

Dengan belajar sesuai dengan bakat dan minatnya serta dengan kondisi yang menyenangkan diharapkan proses belajar akan berlangsung dengan optimal dan tanpa tekanan sehingga hasil pengetahuan yang diperoleh betul-betul esensial dan bermakna. 

Dengan belajar yang menyenangkan dan sesuai karakteristik masing-masing individu diharapkan belajar menjadi kegiatan yang mereka rindukan dan perlukan, bukan lagi menjadi sesuatu yang membebani.

Konsep belajar yang menyenangkan ini sepertinya juga sudah terpikirkan oleh Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan yang hari lahirnya kita peringati sebagai Hari Pendidikan Nasional hari ini. Salah satunya terlihat dari nama sekolahnya yang dinamakan dengan Taman Siswa. Taman tentu menggambarkan sebuah tempat yang dipenuhi dengan kesejukan dan keindahan.

Tetapi yang perlu diperhatikan juga dalam konsep merdeka belajar adalah merdeka belajar bukan berarti bebas belajar tanpa aturan atau semau gue. Merdeka belajar jangan sampai dijadikan alasan juga untuk menjadikan siswa tidak disiplin, lalai dalam mengerjakan tugas ataupun berperilaku yang menentang peraturan dalam sekolah yang telah disepakati bersama. Merdeka belajar bukan juga berarti merdeka untuk tidak belajar. Tetapi merdeka belajar adalah bebas untuk memilih cara belajar dengan tujuan yang telah ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun