Mohon tunggu...
Widoko
Widoko Mohon Tunggu... Guru - Menyukai semua hal yang inspiratif

Pernah menimba ilmu di Yangzhou University, China

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ada Apa dengan 1 Januari?

27 Desember 2020   17:39 Diperbarui: 27 Desember 2020   17:57 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Julius Caesar (Sumber: theschoolrun.Com)

Mengapa tahun baru diperingati tanggal 1 Januari? Ya jelas karena 1 Januari adalah hari pertama bulan pertama. Kira-kira begitulah jawaban sederhananya. Tetapi tahukah anda jika pada awalnya bulan pertama bukanlah bulan Januari?

Kalender yang kita pakai sekarang berasal dari Romawi. Menurut Ovid, salah satu penyair terkenal jaman Romawi kuno dalam Caesar's Calender, yang pertama kali menyusun penanggalan di Romawi adalah Romulus, pendiri sekaligus raja pertama Roma. 

Ia menentukan satu tahun berisi sepuluh bulan. Bulan pertama adalah Maret (March). Mengapa bulan pertama Maret, karena berawal dari Musim semi. Pada saat itulah orang Roma mulai merayakan tahun baru tanggal 1 Maret.

Bulan pertama dinamakan March, merujuk pada Mars, dewa perang yang dianggap Ayah oleh Romulus. Bulan kedua April, berasal dari Aprodhite nama lain dari dewi Venus (Ibu dari Aenas) yang dianggap ibunya bangsa Roma. Bulan ketiga adalah May, dari Maia dewi tanaman dan pertumbuhan. Selanjutnya adalah Juni diambil dari dewa Juno, salah satu dewa penting dalam mitologi Roma.

Bulan selanjutnya bukan lagi nama dewa, tetapi merujuk bulan keberapa. Bulan kelima Quntilis , Sextilis (bulan keenam), September (bulan ketujuh), Oktober (bulan kedelapan), November (bulan kesembilan), dan Desember (bulan kesepuluh).


Umur satu bulan adalah 30 hari, karena berdasarkan perputaran bulan terhadap Bumi. Pada perkembangannya ternyata perhitungan waktu yang disusun Romulus terlalu pendek. Ada selisih sekitar 60 hari dari 31 Desember ke awal musim semi. Dari kenyataan itu maka pada masa Raja Numa Pontilis, putra Romulus, sekitar tahun 700 SM ditambah dua bulan lagi, dinamakan Iaunarius (Januari) dan Februarius (Februari).

Pada masa ini kebanyakan orang masih merayakan tahun baru tanggal 1 Maret, mengapa? Karena sebetulnya perayaan tahun baru berangkat dari pesta rakyat karena terbentuknya Consul (pengelola pemerintahan) yang baru. Pada masa itu, meskipun awal tahun dari 1 Januari, Consul baru bekerja pada bulan Maret. 

Meskipun ada juga beberapa masyarakat yang merayakan tahun baru tanggal 1 Januari (sekitar 153 SM). Pada perkembangannya nanti, perayaan 1 Januari bermetamorphosis menjadi perayaan untuk dewa Janus (dewa Matahari).

Kalender yang dipakai pada jaman Romawi kuno tersebut sangat tidak akurat dan menimbulkan kerancuan. Pada masa Julius Caesar disusunlah kalender yang benar-benar berdasarkan posisi terbit dan terbenamnya matahari secara tepat tanpa ada unsur campur tangan manusia. Dengan dasar fenomena tersebut diperolehlah durasi satu tahun 365,25 hari.

Sejak tahun 45 SM Caesar menentukan awal tahun adalah 1 Januari. Consul yang terbentuk pada musim dingin (sekitar akhir bulan Desember) juga harus bekerja mulai bulan Januari, bukan lagi Maret. Sejak saat itulah orang Roma merayakan tahun baru tanggal 1 januari, yang diikuti oleh orang-orang sekarang.

Pada masa Julius Caesar namanya dimasukkan kedalam nama bulan menggantikan Quntilis. Dan pada masa kaisar Augustus namanya juga dimasukkan menggantikan Sextilis. Maka jadilah bulan-bulan seperti sekarang.

Kalender yang disusun Julius Caesar ini sudah nyaris sempurna, tetapi ternyata Sosigenes, ahli hitungnya terlalu lambat 11 menit 14 detik dari pada kala revolusi bumi sesungguhnya. Keterlambatan ini menyebabkan setiap 128 tahun Julian Calender akan terlambat 1 hari. Sehingga pada tahun 1532 titik balik matahari datang 10 hari lebih cepat dari perhitungan kalender Julian.

Untuk menyempurnakan kalender tersebut lahirlah dekrit untuk mengubah kalender yang rekomendasinya ditandatangani oleh Paus Gregorius XIII. Sekaligus menetapkan tahun baru umat kristiani tanggal 1 januari. 

Sebelum ketetapan tersebut biasanya umat kristen memperingati tahun baru tanggal 25 Maret, hari di mana 'Tuhan' diangkat ke langit. Dekrit itulah yang melahirkan kalender Gregorian, kalender umum yang dipakai secara internasional sampai dengan sekarang.

Begitulah, dalam sejarahnya tahun baru ditetapkan tanggal 1 Januari karena untuk mempermudah perhitungan hari dan penanggalan. Tidak ada peristiwa atau kejadian istimewa yang berada dibaliknya. Mitologi dan pergeseran budayalah yang memunculkan pesta dan perayaan yang diikuti orang-orang kemudian. Lalu akhirnya, apakah hanya karena 'ben podo karo kancane' kita terus saja ikut-ikutan hura-hura tanpa tahu kemana ujung pangkalnya...?I]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun