Mohon tunggu...
Widodo Widodo
Widodo Widodo Mohon Tunggu... Guru - GURU

Guru di SD Negeri Gonilan 01 Kartasura. bercita-cita menjadi guru hebat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi - Modul 2.3

31 Maret 2023   16:02 Diperbarui: 31 Maret 2023   16:04 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image caption
Image caption

Modul 2,2 Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE); 

Sebelumnya saya berpikir bahwa pembelajaran tentang well-being, CASEL/ KSE, konsep kesadaran penuh tidak ada kaitannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, ternyata pembelajaran implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah sangatlah berkaitan erat untuk kenyamanan dan kebaikan murid di masa sekarang dan masa yang akan datang. 

Ide pembelajaran baru atau menarik akan saya terapkan dalam kelas adalah: pembelajaran dengan prinsip well-being dan penerapan KSE dengan meningkatkan kegiatan bersifat kolaborasi agar semua kompetensi sosial emosional dapat terwujud.

Menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah sangatlah penting agar membuat murid lebih nyaman dalam belajar. Ide pembelajaran baru atau menarik yang diterapkan dalam kelas adalah menciptakan Iklim Kelas dan Budaya Sekolah yang positif terutama dalam pembelajaran sosial dan emosional. Hal ini sebagaimana implementasi pembelajaran sosial dan emosional yang selaras dengan standar proses dalam SNP dengan cara mengintegrasikan 5 KSE (kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan membangun relasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab). 

Integrasi dari 5 KSE ini dapat dilakukan dalam pembelajaran eksplisit maupun integrasi dalam konten dan strategi pembelajaran terkait dengan perencanaan proses dan pelaksanaan proses pembelajaran. Releksi yang dilakukan guru maupun murid mendorong penilaian hasil belajar dan pengawasan proses pembelajaran.

Image caption
Image caption

Modul 2,3 tentang Coaching untuk Supervisi Akademik.

supervisi akademik sebagai salah satu tugas kepala sekolah. dalam menjalankan tugas sebagai seorang supervisor akademik, diperlukan coaching.  Supervisi akademik ini dilakukan untuk memastikan pembelajaran yang berpihak pada murid sebagaimana tertuang dalam standar proses pada Standar Nasional bertujuan untuk pengembangan kompetensi diri dalam setiap pendidik di sekolah sebagaimana tertuang dalam standar tenaga kependidikan pada Standar Nasional Pendidikan. Rangkaian supervisi akademik ini digunakan kepala sekolah untuk mendorong ruang perbaikan dan pengembangan diri guru di sekolahnya.

Dalam hal ini, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yang diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan. Pendekatan dengan paradigma berpikir yang memberdayakan mutlak diperlukan agar pengembangan diri dapat berjalan secara berkelanjutan dan terarah. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching sebagaimana Whitmore (2003) ungkapkan bahwa coaching adalah kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya.

Elemen-elemen penting dari coaching yang dapat diambil dari beberapa definisi coaching seperti proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis. Kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya. Penerapan coaching pada murid ketika murid mengahadapi kesulitan dalam kegiatan pembelajaran. Dan pernah menerapkannya dengan teman sejawat, ketika menghadapi permasalahan dengan kesulitan belajar murid atau menyusun perencanaan pembelajaran.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun