Ditumbuhkan melalui kesadaran diri dan dialog, bukan paksaan
Otoritas guru
Tetap dihormati, tetapi cara mendidik persuasif
Fokus
Kesejahteraan psikologis murid sebagai fondasi belajar
Bagaimana jika murid berperilaku buruk ( merokok di sekolah )?
Guru tidak boleh menampar, memukul, menjewer, atau menghardik. Penyelesaiannya adalah:
* dialog personal (restorative conversation)
* pembimbingan emosional
* kolaborasi dengan orang tua dan psikolog sekolah bila diperlukan
Mengapa bisa seperti itu?
Karena mereka memandang murid sebagai manusia kecil yang sedang bertumbuh, bukan objek disiplin. Tujuan utamanya adalah membangun kesadaran, bukan menimbulkan rasa takut.
* Nilai-nilai pedagogi Finlandia
Finlandia menempatkan pendidikan sebagai proses pendewasaan batin, bukan sekadar transfer ilmu. Ada tiga nilai utama yang dijunjung:
- Trust over control --- kepercayaan kepada murid lebih diutamakan daripada pengawasan ketat.
- Calm over punishment --- ketenangan guru menjadi contoh regulasi emosi bagi murid.
- Guidance over intimidation --- guru adalah pembimbing kehidupan, bukan pengawas kesalahan.
* Teknik literasi keseharian yang diterapkan guru mereka
Literasi di Finlandia tidak hanya dipahami sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga sebagai kemampuan memahami diri, orang lain, dan situasi sosial. Guru membiasakan murid untuk mengekspresikan pendapat melalui percakapan reflektif sebelum menuliskan ide mereka dalam bentuk tulisan. Setiap pagi, ada sesi morning circle di mana guru mendengarkan perasaan murid sebelum pelajaran dimulai.
Selain itu, buku harian reflektif digunakan untuk membantu murid memahami konsekuensi dari pilihan dan tindakan mereka. Ketika seorang murid melakukan pelanggaran, guru tidak langsung memberi hukuman, tetapi mengajak murid menuliskan apa yang terjadi, apa yang mereka rasakan, mengapa hal itu terjadi, dan bagaimana cara memperbaiki di kemudian hari. Pola ini disebut literasi emosional, yang melatih kepekaan sekaligus rasa tanggung jawab pribadi.
Dengan cara ini, literasi menjadi kebiasaan yang hidup dalam perilaku sehari-hari, bukan sekadar aktivitas akademik di kelas.