Parade Menulis Tradisi Keluarga: Praktik Baik Literasi SD Tarsisius Vireta Tangerang
Oleh: Widodo, S.Pd.
Pendahuluan
Guru maupun murid perlu mencoba hal-hal baru, terutama dalam hal literasi dan inisiatif mandiri. Di tengah arus teknologi yang begitu cepat, kemampuan menulis menjadi salah satu cara terbaik bagi anak-anak untuk mengenali diri, keluarga, dan budaya mereka sendiri.
Salah satu langkah nyata yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan Parade Menulis Tradisi Keluarga.
Tradisi keluarga adalah akar dari nilai-nilai luhur yang membentuk karakter anak. Di dalam keluarga, tersimpan kekayaan budaya, bahasa, dan kebiasaan unik yang menjadi bagian dari keindahan Indonesia.
Ada keluarga yang setiap pagi berdoa bersama dalam tiga bahasa---Mandarin, Inggris, dan bahasa daerah. Ada pula yang masih melestarikan doa rosario keluarga setiap malam, makan bersama setiap Minggu, atau mengunjungi leluhur saat bulan tertentu. Semua ini merupakan potret kecil dari keberagaman yang hidup di tengah murid-murid kita.
Melalui kegiatan menulis, anak-anak diajak untuk merenungkan kembali makna tradisi di rumah mereka dan bagaimana nilai-nilai itu dapat menjadi inspirasi dalam hidup mereka sehari-hari.
Lalu, bagaimana keunikan "tradisi keluarga" ini bisa menjadi inspirasi bagi literasi sekolah dasar?
Pembahasan
1. Cita-Cita Membuat Buku Antologi Murid Bertema Tradisi Keluarga
Kegiatan Parade Menulis Tradisi Keluarga tidak berhenti pada tahap menulis saja, melainkan diarahkan untuk menjadi karya kolektif berupa buku antologi siswa kelas 6 SD Tarsisius Vireta.
Buku ini merupakan hasil nyata dari proses pembelajaran yang berorientasi karakter, budaya, dan literasi.
Setiap tulisan anak menjadi potret kecil tentang bagaimana mereka memaknai rumah, keluarga, dan nilai-nilai yang diwariskan.
2. Kelayakan Publikasi
Secara konsep dan nilai edukatif, buku ini sangat layak untuk dipublikasikan.
Beberapa alasan pendukungnya antara lain:
- Nilai literasi tinggi --- kegiatan ini mengajarkan anak menulis reflektif, mengenal budaya, serta mengungkapkan pengalaman dengan bahasa yang positif dan sederhana.
- Memperkuat pendidikan karakter --- tema "tradisi keluarga" menggali nilai moral, religius, disiplin, dan kebersamaan.
- Melatih sensitivitas budaya dan kebanggaan keluarga --- anak belajar menghargai asal-usul dan tradisi tanpa menyinggung perbedaan.
- Meningkatkan citra sekolah --- proyek ini menunjukkan keberhasilan sekolah dalam menumbuhkan literasi dan karakter siswa melalui karya nyata yang membanggakan.
Selama isi buku dijaga dari hal-hal pribadi yang sensitif, penerbitan buku ini bahkan dapat menjadi contoh praktik baik (best practice) bagi sekolah-sekolah lain dalam gerakan literasi nasional.