Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kemarau Basah dan Studi Leterasi Iklim dari Komplek Binong Permai

29 September 2025   23:56 Diperbarui: 30 September 2025   04:35 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kemarau Basah di Komplek Binong Permai ( Sumber: https://www.canva.com/design/DAG0VgZEQeQ/qsoKyxko70GmlpsdhtrbRg/edit? )

 

BMKG memperkirakan kondisi kemarau basah ini bisa berlangsung sampai masuk musim hujan yang sebenarnya.

  

Pembangunan Perumahan Baru yang Ideal

 

Fenomena kemarau basah memberi pelajaran penting: pembangunan perumahan tidak boleh mengabaikan tata air. Perumahan ideal harus:

 

  1. Memiliki sistem drainase yang terhubung dengan saluran kota.
  2. Menyediakan ruang terbuka hijau minimal 30% dari luas lahan.
  3. Membuat danau resapan atau retention pond sebelum pembangunan unit rumah rampung.
  4. Menggunakan konsep ekologi perkotaan yang menyesuaikan dengan perubahan iklim.

  

Harapan Masyarakat Setempat

 

Warga Binong Permai dan sekitarnya berharap janji pengembang tentang pembuatan danau penampungan air segera diwujudkan. Lebih dari itu, masyarakat ingin perumahan baru dibangun dengan visi keberlanjutan, tidak sekadar mengejar profit, melainkan memperhatikan daya dukung lingkungan. Dengan begitu, hujan deras di musim kemarau tidak lagi menjadi bencana, tetapi bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun