Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pegadaian MengEMASkan Indonesia: Pegadaian di Mata Kelas

28 September 2025   16:18 Diperbarui: 28 September 2025   16:18 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  

Pegadaian di Mata Murid dan Orang Tua

 

Bagi sebagian keluarga, Pegadaian bukan sekadar lembaga keuangan, melainkan tempat mencari solusi di saat kebutuhan mendesak. Orang tua sering menilai Pegadaian sebagai "penolong darurat" ketika biaya sekolah anak, kesehatan, atau kebutuhan sehari-hari tak bisa ditunda.

 

Di sisi lain, murid pun punya pandangan berbeda. Sebagian menganggap Pegadaian sebagai tempat yang akrab dalam cerita orang tua, tentang perjuangan mencari dana demi pendidikan mereka. Bahkan, ada murid yang berkata, "Kalau tidak ada Pegadaian, mungkin saya tidak bisa ikut ujian karena belum bayar biaya sekolah."

 

Namun, tidak sedikit juga orang tua yang berharap bunga dan biaya administrasi Pegadaian bisa lebih ringan agar tidak terlalu membebani. Bagi murid, Pegadaian adalah simbol bahwa pendidikan mereka ditopang oleh kerja keras dan pengorbanan keluarga.

 

Kesimpulannya, Pegadaian di mata murid dan orang tua hadir dengan dua wajah: harapan dan tantangan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun