Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bintang di Tengah Duka

15 Mei 2025   19:09 Diperbarui: 15 Mei 2025   19:09 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gambar Pilihan Meta AI

Bintang di Tengah Duka

Oleh : Widodo, S.Pd.

 

Di sebuah desa yang tenang, hiduplah seorang siswi kelas 6 SD bernama Nunila. Ia bukan hanya dikenal karena wajahnya yang cantik, tetapi juga karena sifatnya yang ramah, rajin, pandai, dan rendah hati. Teman-teman dan guru-gurunya menyayanginya. Tak jarang, Nunila membantu teman-temannya yang kesulitan dalam pelajaran tanpa mengharap balasan.

Hari itu adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh siswa kelas 6 --- hari perpisahan dan wisuda. Aula sekolah penuh dengan hiasan balon dan bunga. Di antara semua siswa, nama Nunila dipanggil paling akhir, sebagai pemuncak kelas dengan nilai akademik tertinggi.

Tepuk tangan bergemuruh saat ia melangkah ke panggung. Dengan senyum yang merekah, ia menerima piala dan uang beasiswa. Namun di balik senyum itu, ada kegundahan di hatinya. Ibunya sedang sakit dan tidak bisa hadir, sementara ayahnya sudah lama meninggal dunia akibat kecelakaan motor saat ia masih kelas tiga SD.

Setelah acara usai, Nunila pulang dengan langkah cepat. Ia ingin segera menunjukkan piala dan uang beasiswa kepada ibunya yang terbaring lemah di tempat tidur. Dengan hati berdebar dan mata berbinar, ia masuk ke kamar ibunya.

"Ibu, lihat... Nunila lulus, Bu. Dapat piala juga..." katanya sambil menunjukkan piala dengan bangga.

Namun, tak ada jawaban.

"Ibu?" panggilnya lagi, suaranya mulai gemetar.

Ia menggoyangkan tubuh ibunya pelan. Dingin. Wajah ibunya tampak tenang, tapi pucat. Nunila menangis histeris saat menyadari ibunya telah tiada. Nafas terakhir itu telah dihembuskan saat ia baru pulang membawa kabar bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun