Mohon tunggu...
Widodo Surya Putra (Mas Ido)
Widodo Surya Putra (Mas Ido) Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Arek Suroboyo | Redaktur renungan kristiani | Penggemar makanan Suroboyoan, sate Madura, dan sego Padang |Basketball Lovers & Fans Man United | IG @Widodo Suryaputra

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Berkenalan dengan Nitya Krishinda Maheswari Korwa

29 September 2014   22:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:02 5946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14119772021051927592

Greysia-Nitya berpose bersama pelatih Eng Hian

Nitya Krishinda Maheswari Korwa. Namanya agak asing di telinga saya, entah bagaimana dengan Anda. Saya lebih familiar dengan nama Greysia Polii, Liliana Natsir, atau Ardianti Firdasari. Khusus untuk Greysia Polii sudah diulas oleh Kompasianer bernama "Sapardiyono" (link: http://olahraga.kompasiana.com/raket/2014/09/29/we-love-you-greys-677159.html)

Seperti kita ketahui bahwa pasangan Greysia Polii-Nitya Krishinda Maheswari baru saja menyumbangkan medali emas di ajang Asian Games VII di Incheon, Korea Selatan 2014 yang masih berlangsung. Emas pertama yang berhasil diraih oleh kontingen Indonesia secara keseluruhan, sebelum ditambah menjadi dua emas oleh pasangan ganda putra Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan.

Siapa sebenarnya sosok Nitya Krishinda Maheswari?

Seperti dilansir dari laman Wikipedia, Nitya Krishinda Maheswari terlahir di Blitar, Jawa Timur, tepatnya pada 16 Desember 1988 (usianya baru 25 tahun). Nitya adalah anak dari Panus Korwa, mantan striker Arema Malang era 1990-an. Sejak 2008 mulai dipasangkan dengan Greysia Polii dan diharapkan dapat meraih prestasi. Mereka sempat "diceraikan" oleh pelatih untuk mencari komposisi terbaik, sebelum akhirnya disandingkan kembali sejak 2013 hingga sekarang.

Tercatat pada tahun 2010, Nitya sempat berpasangan dengan Shendy Puspa Irawati sebelum disandingkan dengan Anneke Feinya Agustin pada 2011-2012. Catatan prestasi tertinggi Nitya adalah: Runner-Up Aviva Singapore Super Series (2009; bersama Greysia Polii);  Juara Yonex Sunrise Vietnam Grand Prix Open (2011; bersama Anneke Feinya Agustin); Runner-up kategori beregu putri SEA Games XXVI (2011; bersama Anneke Feinya Agustin), Juara ganda putri kategori individual SEA Games XXVI (2011; bersama Anneke Feinya Agustin); dan Juara SCG Thailand Open Grand Prix Gold (2013; bersama Greysia Polii).

Selebihnya, beberapa kali Nitya menembus perempat-final dan semifinal berbagai kejuaraan dengan tiga pasangan yang berbeda. Suatu prestasi yang tak bisa dianggap remeh dari pemain setinggi 1,68 meter ini.Pemain dengan pegangan raket tangan kanan ini pernah menduduki peringkat 8 dunia (per 23 Januari 2010) dan kini menempati peringkat 10 dunia (per 6 Maret 2014), keduanya bersama Greysia Polii.

Kiprahnya bersama Greysia Polii menjadi pelepas dahaga di ajang Asian Games XVII 2014, khususnya sektor ganda putri setelah medali emas terakhir diraih oleh pemain Indonesia 36 tahun silam, tepatnya oleh pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada Asian Games 1978.

Pemain asal klub Jaya Raya, Jakarta ini pun akhirnya meraih medali emas pertamanya setelah menumbangkan wakil Jepang Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dengan skor 21-15; 21-9 dalam laga sengit yang berlangsung di Gyeyang Gymnasium, Sabtu (27/9) petang WIB.

Maju terus Nitya Krishinda Maheswari Korwa dan Greysia Polii...! Bangsa ini bangga dengan pretasi kalian!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun