Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Labirin Bawah Tanah

30 Juni 2022   18:11 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:14 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Labirin bawah tanah halaman depan Hartness Inn. Sumber : website newengland.com

Selama bertahun-tahun ada desas-desus tentang penampakan aneh di terowongan dan ruang bawah tanah - mirip seperti labirin - yang dibangun di bawah tanah halaman depan Hartness House Inn. Bahkan ada klaim bahwa di satu ruang sudut kamar tempat Charles Lindbergh - Aviator Amerika yang menjadi terkenal tahun 1927 setelah menjadi orang pertama terbang solo secara nonstop menyebrangi Samudera Atlantik dengan Monoplanenya - pernah tinggal, dihantui oleh seorang bocah bernama Charlie.

Bertengger di lereng bukit di atas pusat kota Springfield, Vermont, Amerika Serikat. Hartness House Inn dibangun pada tahun 1904 oleh James Hartness, seorang Pengusaha Besar, Aviator, Inventor dan pernah menjadi Gubernur Vermont ke 58.

Hartness baru berusia 27 tahun ketika dia membangun rumahnya. Dia dan istrinya, Lena, memiliki dua anak perempuan, Helen dan Anna. Hartness datang ke Springfield lima tahun sebelumnya untuk bekerja sebagai pengawas perusahaan perkakas mesin yang sedang diambang kebangkrutan, Jones and Lamson Machine Company.

Di sana Hartness mengembangkan reputasinya sebagai pemecah masalah yang kreatif. Dia akhirnya mematenkan total 119 penemuannya termasuk yang pada tahun 1921 telah mengubah hidupnya, yaitu mesin bubut logam. Mesin baru ini terbukti sangat populer sehingga selama 13 tahun menjadi satu-satunya produk dari Jones dan Lamson Machine Company.

Setelah menegosiasikan komisinya untuk setiap mesin bubut yang terjual, Hartness berhasil mengumpulkan banyak uang.

Bahkan berkat hasil kerja keras Hartness, koridor Lembah Sungai Connecticut antara Springfield dan Hartford, Connecticut, kemudian dikenal sebagai Precision Valley, tempat para ahli perkakas menciptakan mesin yang menggerakkan industri Amerika.

Baca juga: Manusia Kelinci

Selama Perang Dunia II, ketika Hitler sedang mengerjakan rencana untuk melumpuhkan penerbangan Amerika, dia membuat daftar 21 target pengeboman; diantaranya menyertakan Springfield, bersama dengan tiga lokasi Precision Valley lainnya.

Setelah James dan Lena meninggal sekitar tahun 1933, keluarga Hartness menjual rumahnya kepada pemilik tiga toko mesin di kota itu,  dan digunakan untuk menampung tamu-tamu mereka. Ballroom ditambahkan pada tahun 1954 dan sebuah restoran pada tahun 1968. Penambahan sayap di belakang mansion pada tahun 1971 menjadikan jumlah kamar tamu menjadi 40. Saat ini, ballroom  menampung 75 orang, sedangkan restoran, dua kali direnovasi dalam beberapa tahun terakhir berkapasitas 55 kursi.

Labirin bawah tanah halaman depan Hartness Inn. Sumber : website newengland.com
Labirin bawah tanah halaman depan Hartness Inn. Sumber : website newengland.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun