Mohon tunggu...
Widz Stoops
Widz Stoops Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Penulis buku “Warisan dalam Kamar Pendaringan”, Animal Lover.

Smile! It increases your face value.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tersesat di Hutan

9 November 2021   22:55 Diperbarui: 10 November 2021   22:22 3286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hutan angker. Sumber: Kosaki/The New York Times via Tribunnews.com

"Namaku Leona" wanita muda itu memperkenalkan diri. " Keluargaku memiliki perkebunan tidak jauh dari sini, jadi aku sangat mengetahui situasi dan kondisi hutan ini dengan baik. Kalau berkenan, aku bisa bantu tunjukan jalan keluar dari hutan ini"

Tanpa ba-bi-bu, Michael langsung berdiri, ia kembali bertenaga. "Wah, dengan   senang hati! Tadinya aku kira akan menginap di sini. Terima kasih."

Leona berjalan di depan Michael dan dalam waktu kira-kira satu jam setelah melewati hutan belantara akhirnya mereka berhasil keluar dari hutan. Michael merasa lega ketika ia mulai melihat jalan yang cukup dikenalinya tak jauh di depannya.

" Dari sini, kamu sudah tahu harus ke mana?" Tanya Leona.

"Kabin tempat kami menginap tidak jauh dari sini. Terima kasih banyak atas bantuannya"

Leona hanya tersenyum.

Dan kemudian berjalan kembali menuju hutan. Perlahan sosoknya menghilang ditelan kegelapan malam.

Sesampainya di kabin, ia menceritakan pengalamannya kepada teman-temannya. Tak ada satu orangpun yang percaya. Dan ketika ia menelpon Ibunya untuk menceritakan apa yang telah terjadi, Ibunya tidak tahu mesti mengatakan apa, namun lega mendengar anaknya selamat kembali ke kabin.

Keesokan harinya saat berbelanja di sebuah toko kecil tidak jauh dari kabin, ia menceritakan pengalamannya kembali kepada penjaga toko yang mendengarkannya dengan seksama namun kemudian tertawa, "bukan pertama kalinya saya mendengar cerita ini,"

"Leona memang cukup terkenal untuk hal-hal yang seperti ini."

Michael memandang penjaga toko dengan curiga. "Maksudnya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun