Bayangmu hadir saat kabut tipis malam datang
Satu per satu jendela bercahaya, juga bintang
Sungai polusi mengalir ke atas, malas bergerak
mengelabui bulan yang sipit menjadi perak.
Sungguh, musim gugur atau dingin takpernah kuharap menepi
Berimajinasi pun aku sudah taksanggup lagi
Namun saat musim penghujan tiba
meletakkan wajahnya yang kosong ke kaca
Akan kututup semua daun-daun jendela beserta tirainya.
Dan Batavia, bangunkanlah aku dalam gubuk berporselin
dengan berjuta cahaya lilin
Biar semua orang percaya
Rinduku padamu telah semakin menganga
Hiks!
Widz Stoops, PC-USA, 05.23.2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!