Hujan deras disertai angin kencang melanda sekitar wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor, pada Minggu, 6 April 2025, sore.Â
Perubahan cuaca ekstrem benar-benar terjadi karena sejak Minggu pagi hingga siang cuaca terasa sangat panas menyengat dan tiba-tiba berubah menjadi hujan deras disertai angin kencang yang luar biasa.Â
Saat hujan tiba-tiba turun, saya tengah mengendarai mobil hendak pulang ke rumah. Hujan semakin lama kian deras menyebabkan jarak pandang sangat terbatas. Ini mah kayak badai, pikir saya.Â
Saya hanya bisa melihat beberapa meter ke depan. Untungnya, mobil di depan saya menyalakan lampu hazard dan melaju tak begitu kencang, saya pun demikian.Â
Dalam situasi ini, ketika membawa kendaraan memang butuh ketenangan dan fokus. Jangan sampai lengah ketika kendaraan di depan mengerem dadakan misalnya, karena bisa berakibat fatal.Â
Maka jaga jarak aman dengan kendaraan di depan sangat penting dilakukan.Â
Hujan kian deras, hingga melewati SPBU selepas RSUD Cibinong, mobil di depan saya terlihat mengerem dan berhenti. Saya berpikiran kalau tidak jalanan tergenang tinggi atau banjir, bisa jadi ada pohon tumbang.Â
Hujan tak kunjung reda, disertai angin yang masih mengamuk membuat saya berpikiran untuk menepikan kendaraan. Terlebih jalanan kian banyak dipenuhi dahan dan ranting-ranting pohon yang berserakan.Â
Saya pun menepikan kendaraan ke halaman sebuah ruko, hanya saja saya perlu melongok ke atas, melihat situasi jangan sampai ada baliho atau atap ruko yang berpotensi terbang terkena angin. Hal yang sama dilakukan pula oleh beberapa kendaraan roda empat lainnya.Â
Sangat beresiko besar andai meneruskan perjalanan, mengingat di jalur itu menuju ke rumah saya banyak pepohonan besar di kanan dan kiri jalan.Â
Hingga sekitar 15 menit kemudian ketika hujan mulai agak reda dan angin tak lagi mengamuk, saya pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan.Â
Eh, baru jalan nggak lebih 1 km, antrean kendaraan yang berhenti kembali saya jumpai. Saya pikir orang-orang enggan melewati genangan di jalan yang memang terlihat lumayan tinggi sekitar di atas mata kaki orang dewasa, tapi ternyata bukan itu penyebabnya.Â
"Balik Pak, di depan ada tiang listrik tumbang nutup jalan," ujar seorang warga yang terlihat mengatur lalu lintas dengan sukarela.Â
Apa boleh buat, kalau sudah tiang listrik tumbang di tengah genangan air tentu berbahaya. Mau tak mau saya harus putar balik dan mencari jalan alternatif menuju rumah sayaÂ
Saya pun berputar dan berjalan melewati kompleks perkantoran Pemda Kabupaten Bogor. Nggak tahunya banyak orang terlihat sibuk memotong pohon yang tumbang dan membersihkannya dari jalanan.Â
Saat memantau lewat media sosial, juga berseliweran video yang merekam pohon-pohon tumbang, bahkan ada kendaraan yang apes karena tertimpa dahan yang patah.Â
Setidaknya saya bersyukur sempat memutuskan untuk berhenti sejenak ketika hujan dan angin tengah dahsyat-dahsyatnya tadi. Sangat ngeri membayangkan andai saya tetap nekat menerobos dalam situasi jarak pandang terbatas dan angin yang sanggup merobohkan apapun di jalanan.Â
Musibah memang tak pernah diharapkan, tetapi kejadian di seputaran Cibinong hari ini harus menjadi perhatian Pemda setempat. Pasalnya, pepohonan besar di pinggir jalan berpotensi patah dan roboh ketika ada angin kencang seperti ini.Â
Beberapa waktu lalu pernah dilakukan pemangkasan dahan pohon-pohon yang dinilai berbahaya dan sudah tua, tetapi nyatanya hari ini masih saja banyak pepohonan tumbang.Â
Demikian pula tiang listrik dan tiang-tiang lainnya seperti penyangga kabel internet, harus dilakukan pengecekan rutin untuk memastikan tidak beresiko tumbang ketika ada angin kencang seperti ini.Â
Pada akhirnya masyarakat lah yang jadi korban. Ya seperti kondisi saat ini, saat sampai di rumah dengan selamat, eh rupanya listriknya padam. Sebuah indikasi bahwa PLN sedang kerja keras mengatasi dampak yang ditimbulkan oleh hujan deras dan angin kencang sore tadi.Â
Sekian laporan saya, yang saya tulis dan upload melalui ponsel, di tengah temaram senja yang kian gelap dan diiringi suara rintik hujan di luar rumah yang tak lagi deras, tapi entah kapan redanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI