Hingga sekitar 15 menit kemudian ketika hujan mulai agak reda dan angin tak lagi mengamuk, saya pun memutuskan untuk kembali melanjutkan perjalanan.Â
Eh, baru jalan nggak lebih 1 km, antrean kendaraan yang berhenti kembali saya jumpai. Saya pikir orang-orang enggan melewati genangan di jalan yang memang terlihat lumayan tinggi sekitar di atas mata kaki orang dewasa, tapi ternyata bukan itu penyebabnya.Â
"Balik Pak, di depan ada tiang listrik tumbang nutup jalan," ujar seorang warga yang terlihat mengatur lalu lintas dengan sukarela.Â
Apa boleh buat, kalau sudah tiang listrik tumbang di tengah genangan air tentu berbahaya. Mau tak mau saya harus putar balik dan mencari jalan alternatif menuju rumah sayaÂ
Saya pun berputar dan berjalan melewati kompleks perkantoran Pemda Kabupaten Bogor. Nggak tahunya banyak orang terlihat sibuk memotong pohon yang tumbang dan membersihkannya dari jalanan.Â
Saat memantau lewat media sosial, juga berseliweran video yang merekam pohon-pohon tumbang, bahkan ada kendaraan yang apes karena tertimpa dahan yang patah.Â
Setidaknya saya bersyukur sempat memutuskan untuk berhenti sejenak ketika hujan dan angin tengah dahsyat-dahsyatnya tadi. Sangat ngeri membayangkan andai saya tetap nekat menerobos dalam situasi jarak pandang terbatas dan angin yang sanggup merobohkan apapun di jalanan.Â
Musibah memang tak pernah diharapkan, tetapi kejadian di seputaran Cibinong hari ini harus menjadi perhatian Pemda setempat. Pasalnya, pepohonan besar di pinggir jalan berpotensi patah dan roboh ketika ada angin kencang seperti ini.Â
Beberapa waktu lalu pernah dilakukan pemangkasan dahan pohon-pohon yang dinilai berbahaya dan sudah tua, tetapi nyatanya hari ini masih saja banyak pepohonan tumbang.Â
Demikian pula tiang listrik dan tiang-tiang lainnya seperti penyangga kabel internet, harus dilakukan pengecekan rutin untuk memastikan tidak beresiko tumbang ketika ada angin kencang seperti ini.Â