Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Arti Penting Eskalator di Stasiun bagi Pengguna KRL

8 Februari 2024   10:48 Diperbarui: 9 Februari 2024   01:03 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi di eskalator Stasiun Bekasi (foto: Kompas.com/Firda Janati)

Walaupun diarahkan petugas untuk menggunakan tangga manual, tapi eskalator adalah idaman agar sisa-sisa tenaga ini bisa sedikit dihemat hingga pulang sampai ke rumah.

"Naik tangga manual aja biar sehat," ujar seseorang di sana.

Saya sih ada kalanya sepakat dan setuju, tapi dengan catatan. Ketika dalam situasi jam sibuk, saat terjadi benturan kelompok massa penumpang yang akan naik kereta dan mereka yang turun kereta, lalu dilanjutkan menuju tangga, bakal membuat susah penumpang sekelas Lionel Messi sekalipun, yang jago dribel dan fisik kuat.

Banyak penumpang yang akan mengalami disorientasi arah begitu turun dari kereta. Mereka akan bingung mau melangkah ke mana di tengah kerumuman orang. Alhasil ketika terlihat eskalator terdekat, pastinya mereka bakal langsung menuju ke situ.

Saat jam sibuk, eskalator adalah kebutuhan vital bagi pengguna KRL (foto: widikurniawan)
Saat jam sibuk, eskalator adalah kebutuhan vital bagi pengguna KRL (foto: widikurniawan)

So, ketika salah satu alasan pihak pengelola bahwa penyebab sering matinya eskalator adalah karena beban berlebih, sebenarnya tidak bijak seolah melemparkan sebagian kesalahan pada penumpang. Toh, faktanya banyak eskalator di stasiun-stasiun lain yang jarang mati mendadak, apalagi sampai koit hingga 100 hari lebih.

Cobalah naik eskalator di Stasiun Manggarai saat jam sibuk sore hari. Selain padat orang saling berdesakan, saling sela dan dorong, Anda akan mendengar teriakan-teriakan petugas bak sedang acara Ospek.

"Hoy!! Kanan jalan! Yang sisi kanan jalan!"

Teriakan tersebut karena pengguna di sisi kanan eskalator hanya diam saja, tidak bergegas jalan agar kepadatan orang bisa cepat terurai.

Sering kali, teriakan-teriakan itu salah sasaran. Mungkin ada yang memang ingin bergegas berjalan, tapi karena orang di depannya terhalang pula orang di depannya, jadi kesannya tidak mau jalan. Otomatis, ia pun terkena sasaran teriakan.

Serba salah memang jadi penumpang KRL. Diteriakin petugas saat naik eskalator, dan kadang dipelototin penumpang lain karena dianggap mendorong, eh ujung-ujungnya dianggap salah satu biang kerok rusaknya eskalator karena beban berlebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun