Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Seberapa Sulit Naik KRL dari Stasiun Sudirman?

9 Januari 2024   13:42 Diperbarui: 9 Januari 2024   18:41 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanti pintu kereta tertutup sempurna (foto: widikurniawan)
Menanti pintu kereta tertutup sempurna (foto: widikurniawan)

Terjebak situasi crowded di Stasiun Sudirman, hanya menyisakan dua pilihan bagi penumpang. Memaksa masuk atau menunggu kereta selanjutnya. Walau kereta selanjutnya juga tidak menjamin kita bisa masuk.

Itulah yang terjadi sore itu, saya sampai tiga kali merelakan kereta melaju karena susah bagi saya untuk bisa naik kereta yang teramat padat.

Semula saya merasa kesal dengan situasi tersebut, karena menunda saya untuk bisa segera bertemu keluarga di rumah. Hingga, setelah itu terdengar percakapan di belakang saya.

"Pak, kalau abis ini masih susah masuk nggak usah dipaksa, saya nunggu selanjutnya saja."

Saya melirik ke belakang, rupanya ada seorang penyandang tuna netra dan seorang petugas keamanan yang akan membantunya naik ke dalam kereta.


Keduanya kemudian terus bercakap dengan ramah. Menimbulkan rasa empati bagi saya yang mendengarnya.

Sebagai penyandang tuna netra, penumpang itu tetap bisa menjaga semangat positif saat menggunakan moda KRL Commuter Line. Orang lain mungkin bakal memandangnya iba dan tak bisa membayangkan bagaimana ia akan masuk ke dalam KRL yang selalu dalam kondisi padat.

"Nah, ini kosong nih, naik ini aja Pak," ucap petugas sambil bersiap membantu penumpang itu naik.

Ia menggunakan terminologi "kosong" padahal secara kasat mata sudah terlihat banyak penumpang berdiri di dalam KRL. Tapi karena berdirinya berjarak, maka dibilang "kosong". Sebuah istilah biasa dalam dunia KRL Commuter Line.

Kali ini saya pun kembali bersemangat untuk mencoba naik ke dalam KRL yang "kosong". Penumpang tuna netra itu seolah turut membangkitkan semangat saya. Jika terus menunggu, entah sampai jam berapa sampai rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun