Saya justru memilih susu UHT segelas tiap hari agar asupan protein terjaga dan juga menambah energi karena memang sangat butuh untuk mendukung aktivitas berat saat naik KRL plus bekerja mencari nafkah.
Jangan makan besar terlalu malam
Idealnya makanan yang sehat tentu yang memenuhi kaidah gizi dan protein yang seimbang. Daging, ikan, telur, sayur hingga buah.Â
Namun harus diakui bahwa semua kembali ke kondisi "kesehatan dompet". Terutama jika kita bicara kalangan penglaju yang rata-rata berada di kelas menengah ke bawah. Ada makanan saja sudah bersyukur, yang penting kenyang dan nikmat di lidah.Â
So, tak perlulah ditulis harus makan ini atau itu, tapi sebaiknya memang kurangi makanan yang berminyak demi menjaga kesehatan. Terlebih harga minyak goreng masih terbilang mahal.Â
Sebaiknya juga hindari makan besar terlalu malam karena bisa mengganggu proses pencernaan dan gangguan metabolisme lemak dalam tubuh. Saya sendiri saat berbuka, akan mulai makan besar dengan nasi dan kawan-kawannya maksimal jam 7 malam sebelum tarawih atau paling lambat setengah 8 malam.Â
Tidur jangan terlalu malam, bangun jangan terlalu pagi
Tidur menjadi salah satu kunci kekuatan stamina para penglaju. Sebisa mungkin jangan mulai tidur lebih dari jam 10 malam.Â
Juga jangan bangun kepagian. Saya sekeluarga saat Ramadhan begini paling pagi bangun jam 3.45. Kalaupun telat ya kisaran jam 4 lah masih aman, sekaligus mengamalkan anjuran mengakhirkan makan sahur.
Soal persiapan makan sahur tidak perlu risau karena sudah siap sejak buka. Kalau bukan sisa menu buka, ya tinggal bikin telur sudah cukuplah.Â
Lipat gandakan kesabaran
Kesenggol dikit emosi, terinjak tak sengaja pun melotot. Itulah situasi di dalam KRL yang selalu padat manusia. Tetapi saat berpuasa, sebaiknya kontrol emosi dan kesabaran perlu dilipatgandakan.
Selain memang untuk keutamaan ibadah puasa, hal ini juga membuat stamina kita tidak terbuang percuma. Ujung-ujungnya bakal lemes juga andai emosi kita tersulut.