Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Haruskah Pohon di Pinggir Pagar Sirkuit Mandalika Ditebang?

16 November 2021   15:32 Diperbarui: 16 November 2021   15:35 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi panjat pohon di Mandalika (Instagram/@mgpindonesia) 

Tak habis cerita dari Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Belum kelar masyarakat bergosip tentang video unboxing kargo milik tim Ducati, kemudian muncul pula foto viral yang memperlihatkan beberapa orang nonton ajang Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) 2021 dengan cara memanjat pohon yang ada di luar Sirkuit Mandalika.

Luar biasa memang.

Tak cuma itu, foto-foto yang beredar di dunia maya juga memperlihatkan warga naik ke atas truk demi bisa nonton balapan.

Benar-benar kreatif dengan balutan kearifan lokal.

Reaksi netizen jelas beragam, ada yang mendukung, ada pula yang merasa malu. Duh bagi yang malu, saya justru malu lho kalau kalian malu.

Kenapa harus malu coba? Justru kalau dilihat oleh masyarakat di belahan dunia yang konon sudah maju di sono, mungkin kelakuan kita ini bisa menginspirasi mereka. Begini nih cara life hack nonton balapan gratis.

Jangan salahkan mereka yang sudah berupaya manjat pohon. Kegiatan itu juga butuh adrenalin, seperti sifat balapan di sirkuit yang jelas menantang adrenalin dan menyabung nyawa.

Jadi kalau nonton balapan motor dengan cara biasa-biasa saja, bayar tiket, duduk di kursi sambil ngemil.. pfffttt... tantangannya di mana coba? Jelas kalah dong sama rasa "deg-degan" yang juga dialami oleh penonton yang manjat pohon. Mereka ini harus bisa membagi fokus menonton balapan sambil menjaga dirinya agar tidak kepeleset dan terjungkal dari pohon.

Manjat pohon untuk nonton pertandingan atau jenis pertunjukan lainnya sebenarnya sudah mengakar sebagai kearifan lokal masyarakat kita. Nonton sepak bola juga gitu kok, ada pula yang melakukannya saat ada konser musik.

Prinsip "kalau bisa gratis ngapain bayar", sudah menjadi pegangan hidup kita. Ujungnya jelas, demi memenuhi kebutuhan hidup akan hiburan, tetapi di satu sisi kondisi finansial juga aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun