Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Enggan Cuti Sakit dan Maksain Kerja, Ujungnya Masuk IGD

3 Juni 2021   21:34 Diperbarui: 4 Juni 2021   05:53 1574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suSuasana kerja di kantor (Foto: Pexels.com/fauxels)

Hingga tiba di rumah sakit, antrean di poliklinik yang panjang membuat saya mengiba kepada petugas.

"Pak, saya sudah lemas ini, saya butuh diperiksa sekarang?" kata saya.

"Sakitnya apa Pak?" tanya petugas.

"Lha, mana saya tahu saya sakit apa? Kan belum diperiksa??"

"Ya udah kalau gitu ke IGD saja sana, biar cepat ditangani," ujarnya.

Lagi-lagi saya harus berjalan terseok ke IGD. Untungnya pelayanan di sini lebih cepat dan saya pun segera tahu masalah kesehatan yang saya hadapi.

----

Syukurlah sekarang saya sudah sehat-sehat saja dan tidak mengalami sakit seperti itu lagi. Namun, pengalaman beberapa tahun lalu itu mengajarkan saya untuk mengabaikan perasaan ragu atau dilema jika benar-benar mengalami gejala sakit yang membutuhkan waktu untuk istirahat. Sejak itu saya tak ragu lagi untuk mengajukan cuti sakit jika benar-benar sedang tidak fit.

Toh, yang merasakan sakit adalah diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa berasumsi dan itu sah-sah saja, termasuk jika mengira kita berbohong atau mengada-ada. Lebih penting untuk membuktikan kinerja kita ketika sehat, sehingga saat sakit tidak ada yang meragukan ucapan kita.

Terlebih di saat pandemi sekarang ini. Seharusnya ketika seseorang sudah merasakan sedikit gejala flu atau radang tenggorokan, maka tidak bisa ditawar lagi untuk segera beristirahat di rumah mengingat resikonya.

Memang penerimaan suatu lingkungan kerja bisa berbeda-beda ketika menghadapi karyawan atau pegawai yang mengajukan izin atau cuti sakit. Jika reaksi di lingkungan kerja, terutama pada diri atasan kita, terlihat negatif, maka jalan terbaik yang bisa dilakukan adalah menjaga ritme kerja sambil terus menjaga kondisi kesehatan tubuh tetap prima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun