Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beternak Lele dan Menanam Kangkung dalam Ember, Sebuah Manfaat dari PJJ

27 September 2020   12:47 Diperbarui: 27 September 2020   12:52 1497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memelihara lele dan kangkung dalam ember (foto: widikurniawan)

Bibit kangkung bisa dibeli di toko tanaman. Tapi jika tak mau repot menanam dari biji, kita bisa membeli kangkung di warung sayur yang akarnya belum dipotong. Inilah yang kami lakukan di periode pertama menanam kangkung. Batang dan akar kangkung yang sudah dipotong tinggal dimasukkan ke gelas-gelas plastik yang sudah diisi dengan arang sebagai media tanam.

Begini penampakan kangkung yang ditanam di gelas aquaponik (foto: widikurniawan)
Begini penampakan kangkung yang ditanam di gelas aquaponik (foto: widikurniawan)
Sejauh ini kami sudah berhasil memanen kangkung satu kali ketika sayuran tersebut berumur 4 minggu. Sensasinya sungguh luar biasa ketika bisa menikmati tumis kangkung hasil dari pekarangan sendiri.

----

Belajar di Rumah yang Menyenangkan

Project aquaponik ini sendiri menjadi bagian dari tema pembelajaran "merdeka pangan" yang diusung oleh Sekolah Alam Indonesia Cibinong. Setiap jenjang kelas memiliki project-nya sendiri yang berkaitan dengan "merdeka pangan". Selain aquaponik, ada juga hidroponik dan metode lainnya yang berkaitan dengan kegiatan berkebun di pekarangan rumah.

Pembelajaran seperti ini memiliki banyak sisi positif bagi anak dan lingkungan keluarga. Pertama tentang hasil pangannya, baik lele maupun kangkung, yang kemudian tumbuh pemahaman pada anak bahwa setiap orang bisa menghadirkan pangan dari lingkungan masing-masing.

Jika ditarik ke skala yang lebih besar, anak saya mendapat pelajaran tentang swasembada pangan. Dari sinilah guru menjelaskan segala hal tentang swasembada pangan di Indonesia, tentang sejarah, cita-cita ke depan serta apa yang harus dilakukan sekarang untuk mencapainya.

Bagi seorang anak, setidaknya dia menjadi paham dan mengerti salah satu cara usaha menghasilkan pangan. Lebih jauh lagi, bisa dikembangkan sebagai usaha berpotensi yang menghasilkan keuntungan secara ekonomi. Sebuah pengetahuan dan skill yang bisa berguna di masa mendatang.

Selanjutnya apabila dikaitkan dengan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, anak akan belajar tentang ekosistem, simbiosis, rantai makanan dan hal-hal yang berkaitan lainnya. Ini adalah cara praktis untuk belajar, karena jika mengandalkan hafalan dari catatan biasanya justru susah untuk dimengerti. Apalagi jika penyampaian materi hanya dilakukan melalui aplikasi video conference, tentu tidak akan maksimal. Maka praktik di rumah dalam sebuah project bisa membuat anak memiliki gambaran yang nyata.

Juga ada sisipan pesan lainnya tentang bagaimana orang harus kreatif dan berdaya secara ekonomi ketika dihadapkan pada situasi seperti Covid-19 ini. Bahkan dari rumah pun, memanfaatkan lahan yang ada, siapapun bisa berusaha dan menghasilkan sesuatu.

Selain itu ada manfaat ikutan lainnya, ketika anak menjadi lebih disiplin karena harus bertanggung jawab dengan pemberian makanan bagi ikan. Tiap pagi menjelang siang dan malam hari, itulah jadwal pemberian makan lele dalam ember tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun