Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Humor Artikel Utama FEATURED

Sekarang, Jaga Jarak Dibilang "Lebay" dan Takut Corona Dibilang "Cemen"

28 Juni 2020   20:10 Diperbarui: 16 November 2020   15:54 1802
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berolahraga saat hari bebas berkendara atau car free day (CFD) di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, Minggu (21/6/2020). | Sumber foto: Kompas.com - Antara/Galih Pradipta

Nggak mungkin pula dihadirkan Dokter Reisa Broto untuk ngasih penyuluhan bahaya corona sambil membacakan update data banyaknya korban. Wong di depan tivi saja para penonton (pria) hanya melongo nonton tanpa mengerti apa yang dikatakan Bu Dokter itu, lha ini kok malah disuruh tampil live di depan kerumunan.

Jika selama tiga bulan kemarin orang-orang ramai nge-hashtag #dirumahaja, sekarang jangan sekali-kali deh karena bisa-bisa kalian hanya seperti berteriak di padang sunyi. Nggak ada yang dengar kecuali jangkrik.

Coba deh buka-buka media sosial macam Instagram, Facebook, dan Twitter, cari berita tentang keadaan ramainya CFD atau ramainya orang di pasar dan jalanan. Coba baca kolom komentar dan temukan komentar yang menyayangkan keadaan tersebut karena pandemi belum berakhir. Pasti akan diserang netizen lainnya dengan kata-kata "lebay", "sok banget lu", "emang corona beneran ada?", "sok bener lu", hingga "iri bilang bos".

Cepat banget dunia berbalik. Jika kemarin banyak gerbang perumahan diportal rapat-rapat, tamu disemprotin disinfektan, sekarang mah boro-boro. Saya pakai masker keluar rumah saja malah diketawain anak-anak tetangga.

"Ih om lucu banget maskernya warna pink," nah lho.

Sekarang, melakukan protokol kesehatan sendiri dengan menjaga jarak dengan orang lain, bukannya dimaklumi malah bisa dibilang sombong dan lebay. Jika kita bilang waspada corona, bisa jadi malah dibilang "cemen".

"Gue lebih takut debt collector dibandingkan corona," itu pernyataan keras yang pernah saya dengar dari mulut seseorang. Tanpa masker tentunya.

Bahkan pria yang masih nggak berani cukur rambut bisa jadi malah dimusuhi sekarang. Dibilang "enggak banget" sampai dikatakan tidak mendukung perekonomian bangsa karena menutup rejeki tukang cukur rambut. Nah lho, berabe.

Namun dari fenomena saat ini, sisi positifnya sebenarnya ada, yaitu ternyata benar kata orang-orang tua dulu kalau bangsa kita ini termasuk bangsa pemberani. Nggak takut ancaman apapun, termasuk corona.

Luar biasa memang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun