Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

KRL Anjlok, Beginilah "Penderitaan" Para Penumpang

3 Oktober 2017   16:35 Diperbarui: 4 Oktober 2017   00:04 2576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana kacau di pintu keluar (foto widikurniawan)

"Pak, yang balik ke Bogor ada nggak?" tanya saya.

"Itu di jalur enam..." hening sejenak.

"Eh bukan itu ke Angke..." ralatnya.

"Trus kalau saya mau naik itu nyeberangnya lewat mana?" tanya saya lagi.

"Yang ke Angke juga nggak tahu kapan jalannya..." jawab si petugas tanpa melihat ke arah saya.

Saat saya mau nanya lagi, eh beliaunya malah ngeloyor pergi meninggalkan saya. Ia pindah posisi aman, yang mungkin baginya lebih aman dari pertanyaan orang-orang. Ya saya paham. Mukanya juga kelihatan lelah dan bingung.


Suasana kacau di pintu keluar (foto widikurniawan)
Suasana kacau di pintu keluar (foto widikurniawan)
Tiba-tiba ada pengumuman kalau kereta tujuan Jakarta Kota akan diberangkatkan. Maka, rencana B saya yang mau balik arah Bogor dan turun Tebet atau Kalibata mendadak berubah menjadi rencana C, yakni ikut ke tujuan Jakarta Kota dan turun di Gondangdia, ngojek sebentar ke Sarinah dan naik busway ke Blok M, tempat kerja saya.

Untung rencana C saya cukup berhasil, meski lagi-lagi harus rela keluar ongkos ekstra gara-gara mesti nyewa ojek. Saya pun tidak perlu harus memakai rencana terakhir atau rencana D, yaitu ikut kereta ke arah Bekasi dan dari Bekasi naik bis menuju Blok M. Saya membayangkan rencana D ini akan butuh waktu berjam-jam dan saat sampai di kantor saya cukup absen pulang saja.

Well, apapun, inilah dinamika berkereta. Angkutan massal memang tidak selalu lancar-lancar saja. Meskipun Hari Kereta Api tempo hari bertema "Ayo Naik Kereta", dan ternyata hari ini oleh pihak Commuterline malah disuruh cari alternatif lain, besok-besok dan besoknya saya tetap akan naik kereta.

Bagi saya,  PT Kereta Commuterline Indonesia adalah perusahaan yang selalu punya iktikad baik. Buktinya hampir tiap hari selalu saja terdengar permintaan maaf. Kereta berhenti sejenak nunggu antrean masuk stasiun, pasti announcer minta maaf. Ada keterlambatan kereta, minta maaf juga. Ada gangguan sinyal, minta maaf pula. Apalagi kalau anjlok, minta maafnya pasti berlipat ganda.

Nah, tentu kita sebagai bangsa pemaaf akan selalu memaafkan. Bukan begitu gaes?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun