Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Musim Hujan, Hal Ini Perlu Dipersiapkan Sebelum Naik Commuterline

30 November 2015   13:09 Diperbarui: 30 November 2015   13:11 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Penumpang menunggu KRL saat musim hujan (foto widikurniawan)"][/caption]

Musim hujan yang dinanti telah tiba. Dalam beberapa waktu ke depan, hujan akan mengakrabi warga dalam beraktivitas. Bagi pengguna KRL Commuterline Jabodetabek. hujan sepatutnya perlu diperhitungkan agar perjalanan menjadi nyaman.

Tidak jarang hujan dengan intensitas lebat akan mengganggu jadwal perjalanan Commuterline. Bahkan menilik kejadian di tahun-tahun sebelumnya, hujan bahkan bisa berakibat banjir yang menggenangi beberapa stasiun. Hal ini tentu saja sangat merugikan bagi penumpang dan pengelola KRL.

Nah, apa saja yang bisa kita siapkan dan antisipasi ketika musim hujan datang? Berikut simak ulasannya.

1. Pantau lewat media online dan media sosial.

Beberapa hari lalu saya bermaksud menuju Stasiun Duren Kalibata untuk kemudian naik KRL ke arah Bogor. Di tengah perjalanan naik ojek ke Kalibata, saya menyempatkan diri browsing di media online dan medsos untuk mendapatkan informasi terkini perjalanan KRL. Ternyata sore itu muncul headline di beberapa media online bahwa terjadi gangguan perjalanan KRLkarena ada longsor dan pohon tumbang akibat hujan serta angin kencang di jalur antara Citayam dan Bojonggede. Disebutkan pula bahwa terjadi penumpukan penumpang di banyak stasiun serta perjalanan ke Bogor terpaksa hanya sampai Stasiun Depok. Kabar tersebut tentu saja membuat saya mengurungkan niat untuk menggunakan KRL dan memilih untuk mencari alternatif angkutan lainnya.


Itulah keuntungan memantau lewat media online. Saya tak perlu datang ke stasiun terlebih dulu yang kemungkinan akan membuat saya terpaku berlama-lama menunggu perjalanan kereta menjadi normal.

2. Selalu sedia payung sebelum hujan.

Payung menjadi benda yang wajib ada di tas ransel saya di musim hujan seperti sekarang. Saya kerap mendapat situasi ketika berangkat dari Jakarta cuaca masih cerah, tetapi saat turun di Stasiun Citayam sudah hujan lebat.

Untunglah ada payung yang akan melindungi saya dari hujan. Jika tidak, tentu saya akan terjebak dengan puluhan orang lain yang berdesakan di stasiun menunggu hujan reda entah sampai berapa lama. Lebih baik saya repot bawa payung demi cepat pulang menemui keluarga di rumah daripada duduk-duduk di lantai stasiun tanpa kepastian.

3. Sedia pakaian cadangan.

Baju dan celana cadangan yang tersimpan dalam tas setidaknya akan bermanfaat ketika kita terlanjur basah kuyup karena hujan. Meski sudah pakai payung, terkadang tubuh kita pun bisa basah karena hujan yang disertai angin atau terkena cipratan genangan air yang terlindas kendaraan saat berjalan menuju stasiun.

Nah, di stasiun kita bisa berganti pakaian cadangan supaya ketika naik di dalam KRL tubuh kita nyaman, begitu pula orang lain. Bayangkan bagaimana tidak nyamannya suasana dalam kereta jika kebanyakan penumpang berdesakan dalam kondisi tubuh dan pakaian basah. Tubuh kita pun rentan sakit karena dalam kondisi pakaian basah masih terkena hawa dingin dari AC dalam KRL.

4. Sedia sandal atau alas kaki yang cocok

Coba bayangkan bagaimana rasanya saat memakai sepatu kanvas atau sepatu kulit yang basah. Wah, pasti tidak enak rasanya. Untuk itu kita memang perlu membawa sandal karet cadangan andai sepatu yang kita pakai sehari-hari untuk bekerja basah karena hujan.

Andai tidak basah pun sangat sayang jika sepatu kita secara tidak sengaja terinjak penumpang lain yang alas kakinya kotor atau basah. Jadi bagi saya, memakai sandal karet untuk naik KRL adalah pilihan yang pas.

5. Hati-hati licin!

Lantai kereta bisa menjadi licin akibat banyak penumpang yang alas kakinya basah. Hati-hati jika anda terburu-buru naik karena takut pintu kereta segera ditutup. Terkadang ada orang yang melompat ke dalam kereta sebelum pintu tertutup, padahal lantai kereta dalam kondisi licin.

Selain lantai kereta, harus diperhatikan pula lantai peron stasiun tujuan ketika kita hendak turun. Hujan lebat bisa mengakibatkan lantai peron basah padahal di antara kereta dan lantai peron selalu ada celah peron yang sangat berbahaya andai kaki kita terpeleset. Nah, untuk itu biasakan berhati-hati saat naik dan turun dari kereta dengan memperhitungkan lantai yang licin.

6. Jangan buka jendela kereta.

Jendela dalam kereta memang tidak untuk dibuka kecuali dalam keadaan darurat. Tapi selalu ada saja penumpang yang bandel disebabkan merasa gerah atau alasan lainnya. Saat musim hujan ada baiknya tidak nekat membuka jendela kereta meskipun hujan belum turun. Jika hujan tiba-tiba datang, tentu kita akan tergopoh-gopoh menutup jendela lagi karena air hujan masuk ke dalam kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun