Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Money featured

Pedagang Petualang, dari Terompet Hingga Cangkul

31 Desember 2010   14:28 Diperbarui: 30 Desember 2016   00:02 1382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: kfk.kompas.com

“Terima kasih Mas, ini terompet kedua yang laku hari ini, padahal saya sudah dua kali makan di warung itu, sekali makan lima belas ribu Mas...”

Jika hari itu adalah hari pertama Sahir berjualan terompet, masih ada dua hari dan dua malam lagi kesempatan Sahir untuk meraup untung.

“Saya yakin kok Mas, malam tahun baru pasti laris,” ucapnya menutup pembicaraan.

Sebuah semangat optimistis dari pedagang sekaligus petualang. Malam ini, ketika dunia bersiap merayakan pergantian tahun, aku membayangkan terompet-terompet Sahir laris diserbu pembeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun