Mahendra (16), merupakan langganan Udin sejak dua tahun lalu. Menurutnya leker milik Udin lebih cocok di lidahnya.
"Saya telah mencoba keduanya keduanya sama-sama enak dan mirip, tetapi pas dirasain ada bedanya juga, kalau saya lebih suka leker Mas Udin", tutur Mahendra.
Berbeda dengan Atria (19), Ia adalah pelanggan Pak Brewok sejak tiga tahun lalu.
"Leker Pak Brewok kurasa dapat lebih banyak dan teksturnya lebih kering. Aku lebih suka leker Pak Brewok sih" , tutur Atria.
Jajanan lawas semacam ini tentu sudah sangat jarang ditemui. Namun, leker jadoel milik Mas Udin dan Pak Brewok ini  masih tetap eksis. jajanan lawas ini telah ada sejak tahun 1985 hingga sekarang. Terhitung sudah 36 tahun jajanan ini tak punah akan pembeli dan tetap mempertahankan citarasa dan cara tradisional dalam pembuatannya. Meskipun telah digempur oleh jajanan baru dengan kekorea-koreaan atau kejepang-jepangan bahkan ke barat-baratan, seharusnya jajanan kuliner seperti leker jadoel ini tetap dapat dilestarikan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI