Mohon tunggu...
Widiharto Yulantoro
Widiharto Yulantoro Mohon Tunggu... Widdxi

Saya Widi, umur 20 tahun, mahasiswa UMY yang sekarang sedang pengen banget belajar nulis.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Leker Jadoel: Jajanan Nostalgia Masa Lalu Generasi 2000-an

10 Desember 2021   20:55 Diperbarui: 10 Desember 2021   20:56 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Usaha leker jadoel milik Udin (dokpri)

Purworejo - Terletak di selatan Alun-Alun Kutoarjo, jajanan yang legendaris dari tempat ini ialah Leker Jadoel milik kakak beradik Udin dan Brewok. Keduanya telah membuka usaha ini sejak 2009. Keduanya meneruskan usaha milik ayahnya yang sudah menjual leker ini sejak tahun 1985. Terhitung sudah 36 tahun usaha ini berdiri, tetapi pembeli masih selalu ramai dan tetap mempertahankan cara tradisional dalam proses pembuatannya.

Cita rasa dan cara pembuatan yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumennya. berbeda dengan leker pada umumnya, Leker Jadoel milik Udin tetap menjaga nilai tradisionalnya dengan menggunakan tungku kecil dan areng sebagai cara memasaknya sehingga menghasilkan citarasa dan aroma yang khas. Menu paling legendaris dari Leker Jadoel ini adalah pisang cokelat. Adapun menu baru seperti cokelat keju, cokelat kacang, dan bluberi untuk konsumen milenial.

Cara memasak leker jadoel (dokpri)
Cara memasak leker jadoel (dokpri)

"Saya sudah melakoni usaha ini dari tahun 2009, awalnya ayah saya yang membuka usaha ini dari tahun 1985, waktu itu entah berapa harganya tetapi saya pernah dengar kalau harga leker ini pernah dijual seharga Rp25,00 hingga sekarang menjadi Rp2.000,00. memang sudah lama jajanan ini ada tetapi kok agak lucu saja dulu awal pernah 25 rupiah sekarang jadi dua ribu. Saya juga merasa kalau leker ini semacam menjadi nostalgia. Ada orang jauh juga yang dulu pernah kecil di sini, ia seakan merasa muda kembali. Anak-anak sekolah juga saya kira juga pada cocok dengan jajanan ini, selain murah di kantong siapapun pasti cocok dengan rasa manisnya", tutur Udin.

Tak sedikit para pembeli lawas yang datang ke tempat udin untuk bernostalgia. Dengan cara memasak, alat, dan bahan yang sama membuat citarasa hingga aroma yang sama seperti dahulu.Harganya pun relatif murah, yaitu dua ribu rupiah untuk varian cokelat keju. Proses dalam pembuatan jajanan ini terbilang cukup singkat, dalam waktu lima menit saja dapat menghasilkan setidaknya empat leker. Terkadang ia hampir kerepotan untuk mengurusi pesanan yang membludak, sekali pesan sepuluh hingga dua puluh leker sedangkan ia juga ada pelanggan yang sedang mengantri.

Tentu ada penjual leker lain di Purworejo, tetapi keunikan dan citarasa leker jadoel milik Udin dan Brewok agaknya sulit untuk dikalahkan. Bentuk gerobak yang khas, aroma yang menggugah cita rasa dan penampilah yang terkesan nyentrik menjadi kesan tersendiri.

"Pernah beberapa kali ada penjual leker di sini, tetapi bedanya mereka menggunakan kompor. Walaupun bahannya sama, tetapi cara memasaknya berbeda, rasanya pasti beda", tutrnya.

Tak sedikit para milenial yang datang untuk mencoba leker jadoel ini dan kebanyakan dari mereka datang kembali untuk membelinya lagi. Untuk pada milenial, rasa yang paling disuaki adalah cokelat, cokelat keju, dan bluberi. Adapun rasa yang tersedia yaitu cokelat, pisang cokelat, keju, cokelat keju, bluberi, dan cokelat kacang. Semua varian rasa memiliki harga yang relatif sama yaitu di kisaran dua ribu rupiah.

"Dari jaman dahulu hingga sekarang memang rasa cokelat dan cokelat pisang yang paling kenceng. Pisangnya pun pakai pisang raja. Cara memasaknya pakai tungku kecil dan pakai arang, sehingga matangnya dapat merata dan aromanya menggugah selera. Kalau mau sedikit sharing rahasia perusahaan, selain pakai tungku arang, pisang yang digunakan harus pisang raja, jangan pakai pisang lain. Memang sepele, tetapi sangat berpengaruh terhadap aroma atau aftertaste yang ditimbulkan" tutur Udin.

Sedangkan saudaranya yang akrab disapa Pak Brewok juga melakoni usaha yang sama tetapi berbeda tempat. Produk yang ditawarkan relatif sama dengan harga yang relatif sama pula. Meskipun keduanya memiliki produk yang sama, tetapi konsumen dari keduanya berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun