Mohon tunggu...
Widi Andini
Widi Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di Universitas Siliwangi

Hobi membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Rendahnya Kesantunan Berbahasa dalam Masyarakat

6 Oktober 2022   18:40 Diperbarui: 6 Oktober 2022   19:09 13553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesantunan berbahasa merupakan hal yang sangat penting untuk kita lakukan, baik itu kepada yang lebih muda dari kita, kepada sesama, terlebih lagi kepada orang yang lebih tua dari kita. Kesantunan harus dilakukan dalam berbahasa, dan tingkah laku kita.

Dalam menyampaikan informasi ataupun berkomunikasi hendaklah kita memperhatikan cara kita berbahasa, dan termasuk mimik wajah kita, juga intonasi suara. Dan berkomunikasi harus memperhatikan norma-norma budaya yang seharunya dipatuhi dan ditaati, karena jika tidak mematuhinya maka orang lain akan menilai kita adalah sebagai orang yang sombong, egois, angkuh dan bahkan tidak beradab dan tidak berbudaya. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tatacara berkomunikasi lewat unsur verbal.

Dijaman sekarang kesantunan berbahasa sudah hilang di sebagian orang. Banyak anak kecil yang berbicara memakai kata kata kasar dengan menyebut nama-nama hewan, dan juga umpatan dan juga cacian ketika sedang marah, tersulut emosinya, atau sedang bercanda sekalipun.

Selain anak kecil banyak juga dari kalangan remaja hingga dewasa yang sudah tidak mementingkan kesantunan dalam berbahasa. Saling melontarkan cacian dan makian kepada orang yang bahkan tidak dikenalnya. Contoh nya ketika menerima informasi di media sosial, yang belum tentu kebenarannya tentang informasi tersebut apabila terdapat hal yang menyulut emosi mereka maka keluarlah kata-kata cacian dan umpatan di kolom komentar. Mereka saling melontarkan ujaran kebencian seperti orang yang tidak memiliki adab, dan tidak berpendidikan.

Hadis nabi Muhammad saw. yang berbunyi "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam." (HR. Bukhari). Hendaknya kita bisa menjaga tutur kata saat sedang berkomunikasi baik secara langsung maupun di media sosial karena bahasa merupakan cerminan diri kita yang sebenarnya dan juga salah satu tolak ukur cara menilai orang lain terhadap kita. 

Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pemakai bahasa dalam berkomunikasi agar tuturan yang disampaikan santun dan tidak melanggar norma. 1) Jangan mempermalukan lawan tutur. Hindari kata bernada mengejek, menyepelekan, menghina, dan merendahkan lawan tutur. 2) Jangan menyombongkan diri, membanggakan diri, atau memuji diri di hadapan lawan tutur. 3) Jangan menghina atau menjelek-jelekkan milik orang lain sehingga orang tersebut merasa tidak senang dan marah. 4) Jangan menunjukkan perasaan senang terhadap kemalangan yang dialami orang lain. 5) jangan menyatakan ketidaksetujuan atau ketidaksepakatan dengan lawan tutur. 6) Jangan gunakan kalimat langsung untuk menyuruh atau menolak suatu permintaan dari lawan tutur. 7) Jangan memaksa lawan tutur Anda untuk melakukan sesuatu.

Kesantunan berbahasa adalah suatu hal yang penting dilakukan, karena bertujuan untuk menjalin hubungan yang baik dalam berkomunikasi. Dengan berbahasa dan berkesantunan yang benar maka timbulah keharmonisan dilingkungan masyarakat. 

Sumber:

https://kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id/2018/07/kesantunan-berbahasa-2/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun