Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Entaskan Kemiskinan dari Bangku Sekolah

11 Oktober 2019   23:06 Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Catatan Kecil Untuk SMK N Jawa Tengah

Tulisan ini sengaja aku angkat ke khalayak, karena saya cukup tegelitik dengan  sebuah sekolah bernama SMK Negeri Jawa Tengah. Tergelitik karena, inilah satu-satunya sekolah negeri yang dipelopori Gubernur Ganjar Pranowo, sebagai sebuah sekolah yang khusus menampung anak-anak yang memiliki latar belakang kemiskinan.  

Hanya anak-anak dari keluarga miskin sajalah yang diperbolehkan menempuh pendidikan di sekolah ini. Anak yang datang dari keluarga ekonomi cukup atau menengah ke atas, jangan harap bisa memasuki sekolah ini.

Berdiri sejak tahun 2014, diresmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada waktu itu oleh Muhammad Nuh, sekolah ini langsung populer dan mendapat tempat di masyarakat karena spesifikasi sekolah ini yang menginput dari anak potensial berlatar belakang keluarga tidak mampu. Sebagai guru Bimbingan Konseling di sebuah SMP di Kabupaten Kebumen yang nota bene merupakan Kabupaten dengan peringkat kemiskinan nomor 2 dari bawah, saya cukup intensif mengikuti perjalanan SMK Negeri Jawa Tengah ini karena siswa saya sendiri sekitar 57 % nya berasal dari keluarga kurang mampu. Artinya, di SMK Negeri Jawa Tengah ini tentunya menjadi peluang emas  bagi anak-anak di sekolah saya untuk dapat masuk mengikuti seleksi prestasi menjadi siswa SMK Negeri Jawa Tengah.

Untuk dapat masuk dan diterima sebagai siswa SMK Negeri Jawa Tengah, syarat paling utama harus memiliki Kartu Perlindungan Sosial (KPS), Kartu Indonesia Pintar, Surat Keterangan Miskin yang diterbitkan Dinas Sosial Kabupaten atau Kantor PKH Kabupaten. Tidak cuma itu saja, semua keterangan adminsitratip  tersebut harus tersurvey secara faktual melalui  cek lokasi tempat dan alamat siswa langsung dari tim survey yang dibentuk SMK Negeri Jawa Tengah untuk memastikan apakah benar-benar siswa berasal dari keluarga tidak mampu.

Namun demikian karena kuota jumlah siswa yang dapat masuk di sekolah ini sangat terbatas, hanya menampung  120 siswa yang terbagi dalam 5 jurusan dan masing-masing jurusan hanya diisi 24 siswa, maka untuk menembus masuk SMK N Jawa Tengah ini harus melalui seleksi yang sangat ketat. Seleksi administrasi, seleksi akademis, seleksi kesehatan, seleksi kecerdasan, kemampuan bahasa, kesemaptaan, serta seleksi wawancara yang melibatkan  orang tua siswa untuk mengikuti seleksi wawancara. Termasuk seleksi melalui survey rumah siswa yang dilaksanakan oleh tim seleksi dari SMK N Jawa Tengah.

Sebagai guru SMP yang siswa saya sendiri sekitar 57 % berasal dari keluarga miskin tentu saja menjadi kewajiban saya untuk menyalurkan diantara 57 % siswa saya untuk dapat masuk di SMK Negeri Jawa Tengah ini. Sebuah sekolah yang menerapkan sistem boarding school, digratiskan  dari semua pembiayaan selama tiga tahun, difasilitasi seluruh peralatan studinya, termasuk gratis tinggal di asrama beserta biaya makan minumnya, tentunya menjadi harapan seluruh siswa miskin di sekolah saya untuk dapat mencoba masuk ikut seleksi di sekolah ini.

Dengan pendaftar tiap tahunnya berkisar antara 2000 sampai 3000, bahkan ditahun 2019 ini pendaftar mancapai hampir  4000  siswa , untuk dapat memasuki sekolah ini tentu sangat berat dan sulit. Otomatis siswa yang berhasil masuk di SMK Negeri Jawa Tengah adalah siswa yang benar-benar miskin sekaligus benar-benar memiliki prestasi yang hebat.

Benar sajalah yang terjadi, baru berdiri tahun 2014, SMK N Jawa Tengah langsung populer karena siswanya memiliki berbagai prestasi yang cukup membanggakan mulai dari tingkat propinsi bahkan tingkat nasional.

Sebagai guru yang tiap tahunnya mengantarkan seleksi ke SMK N Jawa Tengah saya tahu persis bagaimana karakter siswa hasil pendidikan di SMK N Jawa Tengah ini. Serta seperti apakah pembelajaran di sekolah ini, berdasarkan  cerita pengalaman siswa saya yang berhasil masuk di SMK Negeri Jawa Tengah ini.

Korelasinya dengan pengentasan kemiskinan, sekolah yang dirintis Gubernur Ganjar Pranowo ini agaknya merupakan terobosan yang sangat tepat. Kemiskinan  akan terentaskan salah satunya  melalui jalur bangku sekolah atau  pendidikan.  Setidaknya ini yang saya lihat langsung, siswa saya yang dahulu berangkat dari keluarga miskin, setelah anaknya tamat dari SMK N Jawa Tengah, kemudian bekerja di sebuah perusahaan terkenal, pada akhirnya berhasil merubah status keluarganya yang tadinya miskin menjadi tidak miskin. Bisa membangun rumah orang tuanya, membelikan kendaraan, dan cukup menambah ringan biaya kehidupan orang tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun