Menikmati liburan sejenak melepas kepenatan rutinitas bekerja, rupanya asyik juga. Kali ini saya memilih berpetualang  menikmati dingin sejuknya dataran tinggi Dieng. Lokasi wisata populer yang tidak asing ini memang penuh sensasi, apalagi kali ini sengaja saya mencoba menikmati wisata dataran tinggi Dieng bersama dengan istri tercinta. Berdua. Ya cuma berdua saja. Iseng-iseng sembari kembali mereorientasi kala masa pacaran dulu ... he he he.
Asyiknya lagi, menapaki dataran tinggi Dieng yang penuh tantangan ini saya tidak mempergunakan kendaraan roda empat. Seperti pembalap Valentino Rossi, kami berdua menggeber sepeda motor menapaki tanjakan berkelak-kelok yang ternyata mengasyikkan dan penuh sensasi juga.
Ditambah dengan hawa dingin dan sesekali kabut tebal menghadang perjalanan petualangan, menambah asyik dan romantis perjalaan menuju puncak Dieng. Â Sebuah episode inovasi wisata keluarga yang ingin kembali mereorientasi kisah cinta semasa muda dulu ... cie cie ...
Terus tancap gas naik menapaki berbagai tikungan elok, sepanjang perjalanan, diiringi pemandangan kiri kanan yang kadang juga merasa ngeri memandangnya karena jurang curam yang kelihatan dengan jelas di depan mata, enam puluh menit dari pusat kota Wonosobo Jawa Tengah, saya berdua sudah sampai di Pos Gardu Pandang Dieng yang ahaii ... penuh pesona.
Berhenti sejenak melepas gemetar dingin tubuh, sambil menikmati betapa indahnya Dieng dilihat dari Pos Gardu Pandang yang asyik dan mempesona ini, sungguh serasa sebuah perjalanan yang terasa beda dan mengasyikkan. Suguhan secangkir kopi hangat "purwaceng" yang tiba-tiba  menjadi penghangat badan dan penyegar tubuh, dari penjaja jajanan lokal yang ramah dan murah, menambah kehangatan lain perjalan wisata bersama istri tercinta.
Puas menikmati hamparan pemandangan dan hawa dingin di Pos Gardu Pandang Dieng yang indah ini, saya pun segera pasang jaket tebal kembali untuk melanjutkan tantangan perjalanan  bersama istri menuju puncak dataran tinggi Dieng yang diperkirakan tidak ada setengah jam lagi bakalan sampai.
Benar juga, menapaki jalan kelok-kelok dingin dan berkabut, sampailah saya di lokasi yang kami tuju pertama yakni Telaga Warna. Sebuah destinasi wisata yang tidak akan mengecewakan sebagai koleksi pehobi wisata dan jalan jalan yang merindukan suasana baru ditengah kesibukan dan keenatan sehari-hari.
Di lokasi wisata Telaga Warna ini, asyik juga untuk dinikmati diiringi dengan berbagai fasilitas spot untuk berselfi ria yang menantng untuk jeprat sini jeprat sana memuaskan pehobi selfi yang tidak akan merasa kehabisan titik pesona dan titik sensasi berfoto ria.
Cukup puas keliling kesana kemari di seputar bukit telaga warna, saya pun lanjut menggeber sepeda motor menuju lokasi tantangan baru yang populer dengan sebutan Bukit Pandang.
Kira-kira sepuluh menit dari bukit telaga warna, destinasi Bukit Pandang dengan tiket masuk yang tidak mahal, kita bisa menikmati sensasi menantang lokasi perbukitan yang penuh dengan pesona pemandangan atas puncak Dieng yang tentu tidak akan mudah dilupakan.
Kendati butuh energi dan tenaga cukup untuk menapakinya, namun asyik juga tantangan ini apalagi bila perjalanan ini dinikmati berdua bersama istri tercinta.
