Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

"Maaf Widha, Mukamu Jawa Sekali"

13 Mei 2018   15:18 Diperbarui: 21 Mei 2018   11:11 4260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pria-pria berbeskap. Foto ilustrasi oleh WIDHA KARINA.

Aran dan Nio hanya berpandangan.

"Nio yang rasakan langsung. Saya hanya dengar-dengar saja," Aran menjawab pelan, membiarkan Nio yang menjawab.

Saya menengok ke Nio. Nio tiba-tiba memproduksi keringat lebih deras dari biasanya. Ia hanya menjilat lidah berkali-kali, sebentar menggenggam tangan, sebentar menunduk. Persis seperti adegan di sinetron. Setelah ia membiarkan saya menonton kegundahannya, akhirnya ia bicara juga.

"Maaf Widha. Saya sulit cerita. Mukamu Jawa sekali."

"Hah?"

"Tentara-tentara itu orang Jawa. Dan sejak saat itu, maaf ...." badannya mulai gemetar, matanya mulai berair.

"Maaf, Widha ...."

"Iya, tidak ada-apa. Kenapa?" saya masih tidak paham.

"Sejak itu saya benci sekali dengan orang Jawa."

Saya melongo.

Sungguh seperti ada yang berdengung dalam kepala sampai beberapa detik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun