Mohon tunggu...
Widha Karina
Widha Karina Mohon Tunggu... Penulis - Content Worker

seni | sejarah | sosial politik | budaya | lingkungan | buku dan sastra | traveling | bobok siang. mencatat, menertawakan keseharian, dan menjadi satir di widhakarina.blogspot.com dan instagram.com/widhakarina

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Parade Karya dari Perhimpunan Panti Asuhan Tertua di Batavia

27 September 2015   20:45 Diperbarui: 28 September 2015   12:32 1116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Velbed tingkat yang hingga sekarang masih digunakan oleh penghuni Panti Asuhan Desa Putra. (Dokumen Pribadi)"]

[/caption]

Berbeda panti untuk anak laki-laki, maka berbeda pula untuk anak perempuan. Ruang pamer milik Panti Asuhan Vincentius Putri didominasi oleh benda ekstrakulikuler mereka, yang kebanyakan adalah alat jahit. Saya sempat berkenalan dengan Andra, yang aktif mendesain pakaian dan merealisasikannya menjadi busana siap pakai. Setelah itu, rute ruang pamer membawa saya ke dunia anak-anak, yakni ruang pamer Pondok Si Boncel. Ruangan ini adalah satu-satunya yang memiliki ruang bermain untuk anak. Tak heran, ruangan ini dipenuhi oleh anak-anak yang bergantian bermain perosotan mini dan berlari-larian. Ramai dan menyenangkan, meski sejumlah pengasuh panti tampak kerepotan menghalau anak-anak ini.

[caption caption="Andra, anak Panti Asuhan Vincentius Putri yang gemar mendesain pakaian. Hai Andra! (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Ruang pamer Pondok Si Boncel. Benar-benar area bermain untuk anak-anak. Auranya menyenangkan! (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Anak-anak juga dikaryakan sebagai panitia dalam ajang ini. Yang sedang menengok kamera adalah satu siswa yang berproses bersama saya di kelas. Halo Kenny! (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

Di ujung area eksibisi, saya bertemu dengan anak-anak SMP dan guru SMA-STM Sint Joseph yang menjaga pojok ekstrakulikuler berkebun dan robotik. Sementara anak SMP menjelaskan kepada saya kegiatan menanam sayur-sayuran, guru SMA dan STM memamerkan sejumlah penghargaan yang diraih dari konsentrasi pelajaran mereka di bidang mekanik. Puas berkeliling dan berfoto di area eksibisi ‘Panti Masa Lalu’, pada bagian lain pelataran parkir yang lain saya menemukan sebuah lokasi dropbox untuk menaruh buku-buku bekas. Buku-buku ini nantinya akan didistribusikan ke panti-panti dan menjadi referensi belajar untuk anak-anak.

Sebelum pulang, beberapa anak memberitahu saya bahwa sore pukul lima sore, Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo akan datang ke Panti Asuhan Fair 2015 dan memimpin misa di situ. Selain itu, malamnya, anak-anak akan tampil dalam pentas seni drama dan musik. Bahkan, kolintang yang gagal saya tonton tadi akan tampil lagi saat pentas seni!  Ah sayang sekali, saya terlebih dulu punya tugas yang harus saya kerjakan di tempat lain. Pundung, saya pun pamit pulang kepada murid-murid yang saya temui. Sembari menyesali diri untuk kedua kali, saya pun berjanji di dalam hati akan menulis artikel ini.

Anda juga boleh, lho, datang ke panti-panti ini suatu hari. Mereka rajin mengadakan pameran fotografi dan konser musik, tak hanya di dalam tetapi juga di luar panti. Datang dan ikutlah melelang hasil karya mereka! Bahkan, Anda yang penasaran dengan serunya keseharian anak panti dapat ikut program live in yang biasanya dibuka pada musim liburan sekolah.

[caption caption="Sayang tidak banyak dari kita mengetahuinya ya. Padahal kalau bisa, kita bisa berpartisipasi datang dan menaruh buku di situ. (Dokumen pribadi)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun