Boyolali (10/08/20) -- KKN UNDIP Tim II tahun 2020 disebut dengan KKN Pulang Kampung. Disebut KKN Pulang Kampung karena KKN kali ini dilaksanakan di daerah masing-masing. Kebijakan tersebut dipilih karena mempertimbangkan kondisi saat ini yang tengah dilanda pandemi Covid-19. Tema KKN Pulang Kampung yaitu Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2019/2020 wilayah Kabupaten Boyolali melaksanakan Sosialisasi Pembuatan dan Manfaat Konsumsi Jamu berbahan dasar kunyit dan asam jawa untuk meningkatkan imunitas tubuh sebagai upaya untuk mencegah penularan dan timbulnya Covid-19 pada individu sehat, program tersebut dilaksanakan di kampung halamannya Dusun Maloan RT 05/ RW 03 Desa Teras, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini dilaksanakan secara door to door dengan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh sangatlah penting ditengah pandemi Covid -- 19 ini, hal ini dapat dimulai dari diri sendiri. Daya tahan tubuh yang bagus dapat mencegah individu sehat mudah tertular suatu penyakit, terutama di tengah pandemi Covid-19 ini, adanya upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dapat mencegah penularan dan timbulnya Covid-19 pada individu sehat.
Budaya minum jamu sudah mulai menghilang dikalangan masyarakat terutama dikalangan masyarakat muda. Tapi ditengah pandemi Covid-19 ini mulai banyak masyarakat yang kembali konsumsi berbagai jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kurangnya pengetahuan dan kreativitas masyarakat dalam mengolah dan konsumsi jamu kunyit asam yang mengandung senyawa kurkumin yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh menarik bagi Wida Nurani Afifah mahasiswa S-1 Departemen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN di kampung halamannya untuk mengajak masyarakat konsumsi jamu berbahan dasar kunyit dan asam jawa.
Sosialisasi ini dilakukan agar masyarakat dapat dengan mudah membuat jamu sendiri di rumah dengan bahan yang mudah dicari. Seperti kunyit dan asam jawa yang mudah ditemukan di pasar. Disamping bahan yang mudah didapatkan prosesnya dapat dilakukan secara sederhana. Selain hemat, jamu kunyit asam yang dibuat sendiri di rumah juga lebih higienis dibandingkan membeli diluar. Selain itu, dengan sosialisasi ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai manfaat konsumsi jamu kunyit asam terutama ditengah pandemi Covid-19 ini.
Bahan yang digunakan untuk membuat jamu kunyit asam mempunyai kandungan kurkumin, minyak atsiri, mineral, polifenol, vit A, B, C, dan K. Kandungan jamu kunyit asam tersebut diantaranya bermanfaat sebagai antiinflamasi, antioksidan, dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Secara garis besar, proses pembuatan jamu kunyit asam diawali dengan mencuci asam jawa dan kunyit yang telah dikupas hingga bersih dengan air mengalir. Kemudian kunyit dikupas dan dipotong-potong  dan asam jawa direbus dengan air. Selanjutnya kunyit yang telah dipotong kecil-kecil di blender dengan ditambahkan air kemudian disaring diambil sarinya. Setelah itu ekstrak kunyit direbus dengan ditambahkan air rebusan asam jawa, serta ditambahkan gula jawa dan gula pasir secukupnya sesuai selera dan direbus hingga mendidih. Setelah mendidih jamu disaring terlebih dahulu sebelum dikonsumsi. Jamu kunyit asam ini dapat bertahan selama 3 hari dan dapat bertahan lebih dari itu apabila disimpan dalam lemari pendingin.
Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang tinggi. Anak balita merupakan kelompok umur yang paling sering menderita akibat kekurangan gizi, karena masih dalam taraf perkembangan dan kualitas hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya.Â
Oleh karena itu, menarik bagi Wida untuk membagikan makanan tambahan bergizi untuk balita Dukuh Maloan RT 05/ RW 03 Desa Teras sebagai upaya untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan edukasi kepada orang tua mengenai makanan bergizi seimbang untuk balita supaya orang tua memberikan makanan yang tepat dan memenuhi gizi anak. Tujuan dari program ini selain meningkatkan gizi balita juga untuk mencegah penularan dan timbulnya COVID-19 pada balita sehat.