Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pembiasaan Literasi di SMPN 164 Jakarta Selatan

12 Januari 2023   13:46 Diperbarui: 12 Januari 2023   13:58 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Murid-murid mendengarkan arahan guru. (Foto: Dokumentasi sekolah)

”Sekolah kita adalah sekolah yang ramah anak. Semua anak dilindungi dengan aturan dan tata tertib sekolah. Semua anak diberikan kesempatan mengaktualisasikan kemampuannya baik akademik mapun nonakademik. Pada hari-hari tertentu anak-anak dibimbing menghafalkan dan mengamalkan Asmaul Husna bagi yang beragama Islam, saling menghargai sesama teman, melakukan upacara bendera pada hari Senin dan hari-hari besar lainnya, mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan, dan bergotong royong. Semua kegiatan tadi merupakan aplikasi dari nilai-nilai Pancasila.

 

"Wow, wow, wow,  literasi yang mantul, mantap betul. Tepuk tangan yang meriah."

Bumi pun bergetar, ketika 800 -an anak dan 50 -an guru bertepuk tangan bersama.

”Siapa lagi yang mau membacakan karya literasi menulisnya?"

“Maju dua orang anak dari sisi kiri panggung. Keduanya berjalan cepat, naik ke panggung dan terdengar bunyi bel tanda waktu pembiasaan literasi berakhir. Sebagian besar anak mendesah, yaaah.

Mereka kecewa karena belum mendapatkan kesempatan mengaktualisasikan dirinya. Pak Andi dan Bu Irma turun dari panggung. Pak Muchtar menggantikan.

 

"Mohon maaf anak-anak waktu untuk pembiasaan literasi telah berakhir. Pak Guru dan Bu Guru memahami kekecewaan kalian yang belum sempat maju tetapi tenang masih ada waktu lagi beberapa hari ke depan. Kini waktunya kalian secara bergiliran berdiri, berbaris dan berjalan menuju kelas masing masing. Dimulai dari kelas 7.

Kemudian kelas 8, dan terakhir kelas 9.”

Anak-anak berdiri, berbaris dan berjalan menuju kelas masing-masing sesuai arahan Pak Muchtar. Sementara itu para guru yang mengajar pada jam pelajaran pertama mengiringi anak didiknya menuju ruang kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun