Mohon tunggu...
Wicahyanti Pratiti
Wicahyanti Pratiti Mohon Tunggu... Moody Writer who wants to write better

A banker. A wife. Mother of one. Everlasting Life Learner. A fighter for a better me and family, for here and hereafter.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Apa sih QUO VADIS?

2 Desember 2014   05:08 Diperbarui: 4 April 2017   16:45 13137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14174460481101644916

[caption id="attachment_357309" align="alignleft" width="300" caption="source:wikipedia.org"][/caption]

Pasti sudah pernah mendengar istilah Quo Vadis kan yah? Quo Vadis Liga Indonesia? Quo Vadis Pilkada Indonesia? Quo Vadis Hubungan Kita? (Yang terakhir ini saya yang nyiptain sendiri,hehe). Nah, apa sih sebenarnya arti Quo Vadis itu sendiri? Ternyata...Quo Vadis berasal dari Bahasa Latin yang artinya: “Kemana kamu pergi?”

Lalu apakah tepat kalau saya bilang Quo Vadis Hubungan Kita? Suka asal aja saya nih jangan-jangan. Markissiingg..Mari kita brosing selalu menjadi andalan saudara-saudara. Semoga ada a brighter sunshine (read: pencerahan,hihi) setelah ini yaa.

Melihat penggunaan istilah QUO VADIS dan waktu terjadinya:

Tahun???? - Tidak diketahui

The frase "Quo Vadis" means where are you going. and it was asked to christ by Peter as he was leaving rome urged to flee by the Christian community...on the way out of Rome Peter saw Christ coming towards him on the road and aksed: Quo vadis Domine?, where are you going Lord?

Istilah "Quo Vadis" (Latin)berarti: Kemana kau pergi? Tidak diketahui tahun berapa peristiwa ini terjadi, tetapi semestinya adalah awal dari penggunaan istilah Quo Vadis. Dari cerita di atas digambarkan bahwa istilah Quo Vadis digunakan oleh umat Kristiani (Peter) yang bertanya seperti ini kepada yesus: Quo Vadis Domine? Kemana Anda pergi Tuhan?Cerita selengkapnya telah diceritakan oleh Bang Daniel H.T pada postingan Beliau berjudul Quo Vadis?

(https://answers.yahoo.com/question/index?qid=20061013061045AAp34a0)

Tahun 1602

Domine, quo vadis? is a painting by the Italian Baroque painter Annibale Carracci. Dating from c. 1602, it is housed in the National Gallery, London. The work depicts a scene featured in the apocryphal Acts of Peter. Saint Peter, while fleeing Rome on the Via Appia, meets Christ, who is walking toward the city. Peter asks him, Domine, quo vadis? ("Lord, where are you going?")

Disebutkan bahwa Quo Vadis adalah sebuah lukisan yang dibuat oleh seorang pelukis yang bernama Annibale Carracci yang ditempatkan di National Gallery, London pada Tahun 1602. Karyanya menggambarkan cerita St. Peter yang bertemu yesus sebagaimana telah dibahas sebelumnya.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Domine_quo_vadis%3F_%28Annibale_Carracci%29)

Tahun 1895

Quo Vadis: A Narrative of the Time of Nero, commonly known as Quo Vadis, is an historical novel written by Henryk Sienkiewicz in Polish.[1] "Quo vadis Domine" is Latin for "Where are you going, Lord?" and alludes to the apocryphal Acts of Peter, in which Peter flees Rome but on his way meets Jesus and asks him why he is going to Rome

Quo Vadis: sebuah novel sejarah yang menceritakan Jaman Kaisar Romawi, Nero. Yang melatar belakangi novel tersebut adalah masih cerita yang menceritakan saat Peter bertemu dengan yesus. Cerita selengkapnya telah dibahas oleh Bang Daniel H.T dalam postingnya yang berjudul Quo vadis? (cek disini http://agama.kompasiana.com/2010/12/24/quo-vadis-328269.html).

Nah, dari beberapa penggalan sejarah di atas dapat diketahui bagaimanakah asal mula istilah “Quo Vadis”. Penggalan sejarah tersebut semuanya membahas tentang sejarah St. Peter pada saat bertemu dengan yesus dan dia bertanya: Quo Vadis Domine? (Hendak kemana Tuhan?).

Pertanyaan selanjutnya lantas: Bagaimanakah seharusnya penggunaan istilah “Quo Vadis” dalam Bahasa Indonesia? Menurut pendapat saya, tampaknya penggunaan istilah Quo Vadis ini diucapkan dalam konteks pembicaraan dengan orang yang dihormati. Lalu apakah tepat bila istilah Quo Vadis digabungkan dengan kata lain, seperti yang saya sebut sebelumnya, Quo Vadis Hubungan Kita? Yang saya artikan sebagai “Mau Kemana Hubungan Kita?” Rasanya kok tidak pas yah?

Yah.. tapi penggunaan bahasa pada jaman sekarang sudah tidak mengenal istilah “Diterima Umum”. Penggunaan Bahasa Indonesia sekarang ini lebih banyak mengalami perluasan, dimana istilah-istilah baru dan “gaul” digunakan dan diterima secara umum begitu saja. “Quo Vadis Bahasa Indonesia yang baik dan benar?”

Nah, mungkin disini dibutuhkan peran seorang Ahli Bahasa Indonesia yang dapat memperjelas arti kata-kata serapan yang termasuk dalam kategori “Dapat digunakan secara umum” dan menetapkan kriteria-kriteria untuk penggunaannya. Jangan sampai nanti dalam suatu percakapan kita mendengar:

“Quo vadis cabe merah ibu yang ibu taruh di dalam kulkas nak?” Hehe.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun