Pasti kita pernah mendengar nasihat agar memakaikan kacamata saat anak divonis mengalami mata minus atau rabun jauh (miopia) dengan alasan, memakai kacamata akan membuat mata minus anak  berkurang, atau bahkan sembuh sendiri.
Benarkah hal itu?
Menurut Retno Sasanti Wulandari, SpM, dari RS Premier Bintaro, kacamata merupakan alat bantu yang digunakan agar mata anak menjadi rileks dan kemampuan melihatnya menjadi baik. Selain itu, kacamata pun efektif untuk membantu mata agar tidak mudah capek.
Di sisi lain, mata minus sendiri masuk dalam kategori gangguan refraksi. Tidak ada target khusus kapan harus sembuh dan apa obatnya. Singkat kata, nasihat yang menyebut mata minus bisa sembuh karena rutin pakai kacamata, merupakan mitos yang kurang akurat.
Bagaimana dengan mitos kebalikannya?
Di satu sisi ada anjuran untuk memakai kacamata agar minus anak berkurang, tapi di sisi lain muncul juga mitos yang menyebut mata minus akan bertambah jika anak terlalu sering memakai kacamata, atau menggunakan kacamata dengan sistem buka-pakai.
Mengenai hal ini, dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE, dari RS Jakarta Eye Center, Kedoya, Jakarta Barat, menyebut jika mitos ini pun tidak benar.
Lebih lanjut lagi, dr Tri menerangkan jika mata minus terjadi karena faktor bola mata yang lebih panjang. Saat anak tumbuh, otomatis bola matanya pun akan ikut tumbuh. Hal inilah yang membuat mata minus Si Kecil akan bertambah pula.
Selain itu, minus pada mata pun akan bertambah karena anak terbiasa membaca dalam jarak yang sangat dekat, menatap layar gadget di ruangan yang kurang penerangan, membaca sambil tiduran dan lainnya. Jadi tidak ada hubungan antara mata minus dengan kacamata.
Hal yang sama pun berlaku saat anak menggunakan kacamata dengan sistem buka pakai. Menurut dr Syumarti SpM(K), MSc, CEH dari RS Mata Cicendo Bandung, mata minus tidak akan terpengaruh oleh seberapa sering anak menggunakan dan melepas kacamatanya.