Tegal, 18 Juli 2025 -- Wisata Kesehatan Jamu (WKJ) Kalibakung terus membuktikan keseriusannya dalam mengembangkan jamu tradisional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini terlihat dari fasilitas modern yang digunakan dalam proses pengolahan dan penelitian jamu di kawasan tersebut.
Dalam kunjungan tim ke salah satu ruang produksi WKJ, terlihat adanya alat pengering stainless steel berteknologi tinggi yang digunakan untuk proses pasca panen tanaman obat. Mesin ini memungkinkan pengeringan bahan baku herbal secara higienis dan efisien, sehingga menjaga kualitas, aroma, dan kandungan zat aktif tanaman. Penggunaan peralatan modern ini menjadi salah satu syarat penting dalam mendukung sertifikasi jamu dan standarisasi mutu produk.
Tak hanya itu, di ruang laboratorium yang juga didokumentasikan, tampak beberapa tenaga analis dan peneliti jamu tengah melakukan proses identifikasi dan pengemasan bahan jamu kering. Mereka bekerja dengan sistematis dan menggunakan pakaian laboratorium lengkap, menunjukkan bahwa kegiatan pengolahan tidak dilakukan secara tradisional semata, namun sudah masuk pada tahapan ilmiah dan laboratorium modern.
Kepala pengelola WKJ, Firsty Umar Firmansyah, SKM., MM., menyebutkan bahwa fasilitas ini merupakan bagian dari unit Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) dan Laboratorium Saintifikasi Jamu, yang tidak hanya melayani produksi jamu berkualitas, tetapi juga menjadi wahana edukasi dan pelatihan bagi masyarakat, mahasiswa, serta tenaga kesehatan.
"Kami ingin jamu tidak hanya dikenal sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai produk kesehatan yang ilmiah, aman, dan bersertifikasi," jelas satu staf  di laboratorium.
Dengan langkah ini, WKJ Kalibakung berhasil mengangkat derajat jamu dari sekadar minuman tradisional menjadi produk unggulan berbasis riset dan teknologi. Ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong integrasi pengobatan tradisional dalam sistem kesehatan nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI