Mohon tunggu...
Aurielle Reihando
Aurielle Reihando Mohon Tunggu... Guru - Siswa Labschool

Siswa Labschool

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Minggu Terakhir Liburan!

24 Juli 2019   14:31 Diperbarui: 24 Juli 2019   14:59 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai semua! Namaku Aurielle Lintang Reihando. Di blog pertamaku ini, aku akan bercerita tentang minggu terakhir liburan akhir semester.
Sebenarnya aku liburan selama 2 minggu, tapi seminggu pertama aku menghabiskan waktu di kampung, karna kebetulan nenekku akan berangkat haji saat itu, dan gak ada cerita yang menarik untuk ditulis, karena aku menghabiskan waktu selama seminggu dirumah saja dan gak jalan-jalan kemana-mana. Jadi aku akan menulis dan menceritakan minggu terakhir liburan. Selamat membaca!

Sabtu, 7 Juli 2019
Aku terbangun oleh suara adzan Ashar pada saat itu. Dan aku mendengar suara seseorang yang sedang mengobrol dari ruang tamu yang berada dekat dengan tempat aku tidur. Dan di ruang tamu ternyata ada teman dekat ayahku yang duduk bersama dengan putrinya dan mereka terlihat sedang mengobrol dengan bundaku.

Setelah melihatku, mereka tampak menyapaku dengan ramah dan aku membalasnya dengan hal yang serupa. Kebetulan, aku mengenal putrinya dan kami menjadi dekat sejak aku kelas 5. Namanya Kesha, kami terpisah sekitar 3 tahun, namun katanya ia telah lulus SD dan sekarang bersekolah di salah satu SMP swasta yang berada di Batam.

Aku kemudian ikut mengobrol bersama. Ternyata Kesha sedang berlibur di Jakarta, dan mengajakku untuk ikut menemaninya jalan-jalan di Jakarta. Aku pun dengan senang hati menyetujuinya. Akhirnya, kami asik mengobrol bersama, sekaligus merencanakan apa yang akan kami lakukan keesokan harinya hingga malam.

Senin, 8 Juli 2019
Aku terbangun pada pukul 5 karena aku sudah berjanji dengan Kesha untuk jogging bersama. Sebenarnya aku bangun kepagian (kebetulan saat itu sedang berhalangan jadi tidak melaksanakan shalat Subuh) tapi karena adikku sudah dibangunkan oleh bundaku, jadi aku ikut terbangun. Dan juga aku ingin mengantar ayahku ke Bandara karena beliau bekerja di Amamapare, Papua. Namun ternyata beliau sudah berangkat sejak jam 3 dini hari, jadi ya aku tidak sempat mengantarnya.

Setelah bangun, aku menonton TV hingga adikku berangkat menuju sekolahnya dan diantar oleh bundaku. Selama bundaku mengantarnya, aku tiba-tiba beranjak untuk mengambil sapu dan kemudian menyapu rumahku. Dan ini termasuk peristiwa langka menurutku, karena biasanya aku sangat malas untuk bersih-bersih seperti ini.

Tak lama, bundaku kembali dan memberitahukan bahwa Kesha dan ayahnya akan segera menjemputku untuk jogging bersama. Aku pun segera bersiap dan berangkat!

Setelah jogging, Kesha dan aku setuju untuk menghabiskan hari berada di rumahku saja. Akhirnya kami di drop dirumahku dan setelah itu kami mandi, dan lanjut ngadem dan menonton film seharian.

Selasa, 9 Juli 2019
     Aku terbangun lebih siang sekitar jam 8. Sebenarnya aku sudah bangun sejak jam 5 untuk shalat Subuh, namun aku ketiduran dan molor sampai jam 8 pagi. Aku terbangun, dan berjalan dengan gontai untuk mandi yang kemudian dilanjut dengan sarapan, menonton TV sejenak, kemudian berangkat menjemput adikku diikuti dengan menjemput Kesha.
     Aku dan Kesha sudah merencanakan bahwa kami hari itu akan pergi ke suatu tempat di daerah Kemang. Kami diantar oleh bundaku yang juga ingin pergi ke sebuah Cafe bersama dengan adikku.
     Kami menuju tempat tersebut. Tempat itu kami akan bermain sebuah permainan, dimana kami akan dikunci di sebuah ruangan dan harus menyelesaikan teka-teki untuk keluar dari ruangan tersebut. Jadi kayak semacam Escape Room gitu.
     Setelah memilih tema dan membayar, kami mendapatkan briefing singkat dari game masteruntuk dijelaskan situasi yang terjadi saat itu. Kemudian kami mulai dikunci didalam ruangan.
     Saat masuk, aku udah panik dan paranoid duluan. Jadi aku banyak nge-blank ketika mendapat clue. Kami bisa dibilang "heboh" saat masuk. Aku dan Kesha melakukan hal yangabsurd saat berada di dalam ruangan. Namun akhirnya kami berhasil keluar pada 6 menit terakhir. Phew..
     Setelah itu, kami pun pulang. Kesha diantar ke kantor ayahnya yang tak jauh dari rumahku, dan aku pulang ke rumahku. Kami beristirahat untuk kembali jalan-jalan keesokan harinya.

Rabu, 10 Juli 2019
     Aku bersiap-siap ketika jam dinding digitalku menunjukkan waktu pukul 9.30 pagi. Aku menunggu dijemput oleh ayahnya Kesha, Om Agus. Hari ini kami akan pergi ke Dufan, untuk menghabiskan waktu disana.
     Setelah menjemputku, kami kemudian menjemput Kesha yang masih berada di apartemen ayahnya. Kemudian kami menuju dufan.
     Saat sampai, kami pun menunggu Om Agus membeli tiket. Ternyata, Om Agus membelikan tiket premium untuk kami bertiga. "Jadi kalian gak usah antre panjang-panjang." ujarnya.
     Kami menaiki banyak wahana. Karena kami dibelikan tiket premium, kami pun tidak perlu antre panjang dan dapat menghabiskan waktu dengan maksimal untuk bermain hampir semua wahananya.
     Menurutku yang paling aku suka adalah wahana tornado. Awalnya kami berdua "dipaksa" untuk naik wahana tersebut. Itu karena dukungan dan saran ayahku yang disampaikan ke Om Agus lewat WhatsApp. Rasanya aku ingin terbang ke Papua untuk melabrak ayahku. Tapi yasudahlah.
     Awalnya, aku gemetaran sebelum naik wahana. Ketika hendak dimulai, aku pun berdoa untuk keselamatanku selanjutnya. Iya, se-lebay itu. Saat wahana dimulai, aku teriak-teriak dan gak berani membuka mata. Tapi kemudian aku memberanikan diri membuka mata, dan ternyata gak se-serem yang aku pikir.
     Aku mulai menikmati diputar-putar dan diputar balik oleh wahana tersebut. Kemudian aku sadar, Kesha menangis ketakutan. Namun itu malah tambah menghiburku. Aku pun menertawainya hingga wahana selesai dan menggodanya selepas selesai.
     Wahana tersebut membuatku ketagihan dan selepas menaiki wahana yang lain, aku kembali mengajak Kesha untuk naik wahana itu sekali lagi. Awalnya ia menolak, namun akhirnya mengiyakan bujukanku. Setelah kami menaiki wahana tersebut, ternyata Kesha malah yang ketagihan dan mengajakku untuk menaikinya lagi.
     Setelah kami naik wahana tornado lagi, aku pun mengajaknya bermain wahana lain, lalu saat jam 8 malam, kami pun pulang.

Kamis, 11 Juli 2019
     Hari ini aku kembali bangun pagi. Kali ini aku tidak berjalan-jalan dengan Kesha. Aku berkunjung ke rumah teman bundaku yang berlokasi di Cimanggis.
     Aku berangkat sekitar jam 7 pagi setelah mengantar adikku sekolah. Akhirnya kami menuju Cimanggis. Menurut bundaku, kami ke sana untuk belajar mengolah kopi.
     Karena aku dan ayahku hobi ngopi, dan menurut beliau, kebiasaan kami membeli kopi sachetan ataupun di Cafe terbilang boros. Alhasil, bundaku membuat janji dengan temannya untuk diajarkan cara mengolah kopi ala barista untuk berhemat.
     Nah, disaat inilah aku mengambil kesempatanku untuk menikmati kopi yang biasanya dilarang oleh bundaku. Aku juga sempat ditegur oleh beliau karena sudah meminum 2 gelas kopi. Setelah merapikan dapur teman bundaku, kami pergi untuk makan siang di sebuah rumah makan seafood.
     Setelah makan siang, kami kembali ke rumah teman bundaku untuk shalat Dzuhur, kemudian aku pun pulang. Dan selama perjalanan aku tertidur pulas. Ya, sepertinya di keluargaku yang kebal terhadap kafein hanya aku dan ayahku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun