Pendidikan pada dasarnya adalah upaya melestarikan nilai-nilai budaya dalam masyarakat.
Manusia sebagai masukan utama dalam pendidikan secara psikologis adalah makhluk yang mampu berpikir, bersikap, dan memiliki potensi. Maka keluaran yang harus dicapai adalah manusia dengan kemandirian yang meliputi kemampuan memahami diri, mengarahkan diri, dan beradaptasi dengan lingkungan dimana pun dia berada.
Sekolah sebagai lembaga fungsional yang dititipi oleh masyaarakat untuk melakukan fungsi pengembangan potensi individu untuk mencapai cita-cita dan melestarikan niali-nilai budaya mendapat masukan besar dari masyarakat. Dalam hal ini masyarakat bukan hanya memberikan masukan berupa peserta didik, tapi juga sumber daya lain yang dibutuhkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sekolah. Baik masukan secara moriil berupa dukungan, penerimaan, partisipasi, dan sebagainya. Maupun masukan secara materil berupa bantuan pembiayaan, sarana dan prasarana, dan lain sebagainya.
Tujuan pendidikan yang dijalankan oleh sekolah harus memiliki relevansi dengan kehidupan masyarakat.Yang dimaksud relevansi di sini adalah sekolah memiliki tujuan yang mengacu pada kebutuhan dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar secara optimal.
Pendidikan yang relevan idealnya harus mampu melahirkan manusia-masusia yang memiliki kompetisi sesuai dalam menjawab tantangan dan kebutuhan di jamannya. Relevansi harus memiliki pandangan secara fturistik. Misal: sekolah mengajarkan bahasa pada setiap jenjang pendidikan sebab bahasa bersifat universal. Dimanapun kita berada, media yang digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa. Meskipun mungkin bahasa yang digunakan berbeda-beda sesuai dengan tempat dan kebutuhan. Atau pelajaran berhitung yang mengajarkan manusia membuat proyeksi untuk masa depannya. Maka pada tingkat dasar anak diajarkan konsep dasar berhitung, dan kemudian dikembangkan sesuai dengan tingkat, jenjang, kebutuhan dan kemampuan yang dimiliki.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI