Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pesan Damai Waisak 2017 Dari Candi Muara Jambi

11 Mei 2017   13:41 Diperbarui: 11 Mei 2017   14:29 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hujan rintik mewarnai hari jelang Waisak 2017 dilaksanakan di Candi Muara Jambi, Kabupaten Muara Jambi, Provinsi Jambi. Bahkan hujan semakin deras menjelang prosesi puncak Waisak, namun tak menyurutkan semangat umat Budha berbagai aliran  (Mahayana, Tantrayana, Maitreya, Sakyamuni, danlain-lain) yang ada di Jambi maupun sekitarnya seperti Palembang, Lampung bahkan Bhurma, Tibet, Pulau Jawa untuk mengikuti prosesi Waisak hingga akhir. Di luar itu, orang-orang dari berbagai agama dan suku juga berkumpul menonton jalannya prosesi Waisak dan menunggu pelepasan seribu lampion, mereka berbaur menjadi satu dengan umat Budha dan mayoritas etnis Tionghoa yang mengikuti prosesi Waisak.

Momen perayaan Waisak 2017 ini berbeda dengan momen Waisak tahun-tahun sebelumnya di Jambi yang hanya ada prosesi Waisak siang hari dengan berdoa dan mengelilingi komplek candi tinggi. Gubernur Zumi Zola ingin menampilkan beda prosesi Waisak di sekitaran Candi Muara Jambi sebagai daya tarik wisatawan. Maka pada tahun ini, digelarlah perayaan Waisak dari malam hingga siang hari yang ditandai dengan pelepasan lampion serta doa bersama. Kepanitiaan penyelenggaraannya pun merupakan panitia bersama lintas agama, suku dan golongan.  Tak ketinggalan Jurnlis serta photographer dari berbagai media serta komunitas mengabadikan momen ini. Zumi Zola sendiri didampingi pemuka agama Budha berbagai aliran  yang melepaskan secara simbolik lampion utama yang diikuti pelepasan seribu lampion sebagai simbol harapan akan kondisi Jambi dan Indonesia yang lebih baik di Tahun 2017.

vlcsnap-2017-05-11-10h58m59s744-min-5913fdaf0323bdb8463c84c1.png
vlcsnap-2017-05-11-10h58m59s744-min-5913fdaf0323bdb8463c84c1.png
Candi Muara Jambi merupakan kompleks reruntuhan candi terluas di indonesia. Keberadaannya merupakan sisa sejarah peradaban masa lampau yang didominasi oleh agama Budha dan terdapat kaitannya dengan Candi Nalanda di India. Dahulunya Candi Muara Jambi merupakan universitas pembelajaran agama Budha terbesar di Asia.  Dahulu juga lokasi Candi dan sekitarnya dihuni tidak hanya oleh umat Budha namun juga umat agama lain meskipun minoritas, dan juga dihuni oleh berbagai suku dan etnis, terbukti dari beberapa peninggalan benda bersejarahnya seperti lukisan di batu bata dan lain-lain. Maka setiap momen Waisak sengaja diarahkan ke lokasi Candi Muara Jambi oleh sebab keterkaitan kultural dan historis agama Budha di Jambi.

pict0025-min-jpg-59140774717a617f0fa3893c.jpg
pict0025-min-jpg-59140774717a617f0fa3893c.jpg
Pada kesempatan Waisak tahun 2017 ini, dari candi Gumpung Komplek Candi Muara Jambi, pemuka umat Budha dalam doa dan sambutannya menyampaikan pesan damai Waisak 2017 yang antara lain menyerukan untuk : menghargai Pancasila sebagai falsafah negara, menghormati hukum dan taat hukum, mengembangkan toleransi dan kebhinnekaan, menyingkirkan intoleransi yang dapat menyulut perpecahan, kerusuhan dan ketidaknyamanan antar masyarakat dan umat beragama, menjunjung tinggi demokrasi Pancasila, bahu membahu bersama masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan,  serta mendoakan agar pemimpin negeri ini bersikap adil dan bijaksana.

Candi Muara Jambi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun