Bermain Video Game: Merusak atau Bermanfaat?
Orang tua biasanya sering memarahi anak-anaknya jika mereka terlalu sering bermain video game. Orang tua beranggapan bahwa bermain video game tidak bermanfaat dan dapat merusak kesehatan anak-anak mereka. Hal-hal tersebut yang memunculkan pemahaman bahwa video game identik dengan kebodohan, kemalasan, tidak bermanfaat bahkan sampai merusak masa depan.
Akan tetapi di sini ada berita baik bagi para gamers sejati. Di balik semua tuduhan dan prasangka buruk terhadap bermain video game, ternyata aktivitas tersebut menyimpan berbagai manfaat bagi yang melakukannya. Berikut terdapat beberapa studi yang meneliti tentang benefit dari bermain video game.
•Video game sebagai olahraga bagi otak
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jerman oleh Simone Kühn, ditemukan bahwa bermain video game ‘Mario’ dapat meningkatkan serta melatih otak. Lebih spesifiknya yaitu pada skill navigasi, ingatan, perencanaan strategis, dan juga keahlian motoric pada tangan pemain. Aktivitas tersebut juga dapat menjadi sebuah terapi bagi penderita kelainan mental yang menyebabkan mengecilnya otak seperti schizophrenia, stress traumatis, penyakit Alzheimer’s, dan lain-lain.
•Video game dapat meningkatkan inteligensi
Sedangkan peneliti di Queen Mary University of London, menemukan bahwa game strategi seperti ‘Starcraft’ dapat meningkatkan fleksibilitas otak yang mengarah pada inteligensi pemain itu sendiri. Pemain-pemain tersebut mengalami peningkatan performa pada tes psikologi, kemampuan kognitif, dll.
•Video game melatih kita untuk berpikir lebih kritis dan kreatif
Berdasarkan Dr. Alan Weiss, video game dapat mengajarkan pemain berpikir lebih kritis. Video game membantu menstimulus otak agar dapat memunculkan solusi-solusi yang revolusioner dan kreatif. Hal tersebut dikarenakan video game sekarang yang sudah sangat bervariasi dan unik, sehingga memerlukan usaha-usaha kreatif dari pemainnya untuk memecahkan masalah dalam game itu sendiri.
•Video game dapat memperlambat proses penuaan
Selain itu, bermain video game pengasah otak selama 2 jam dalam seminggu membantu memperlambat kondisi mental yang berkaitan dengan proses penuaan. Studi yang dilakukan terhadap 681 individu berumur 50 atau lebih menunjukkan bahwa bermain video game selama 10 jam dapat mengurangi penurunan kemampuan kognitif hingga 7 tahun.