Mohon tunggu...
Wendy Kho
Wendy Kho Mohon Tunggu... -

Mahasiswa\r\nDesain Interior Angkatan 2011\r\nUniversitas Kristen Petra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bermain Video Game: Merusak atau Bermanfaat?

24 Oktober 2014   00:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:57 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bermain Video Game: Merusak atau Bermanfaat?

Orang tua biasanya sering memarahi anak-anaknya jika mereka terlalu sering bermain video game. Orang tua beranggapan bahwa bermain video game tidak bermanfaat dan dapat merusak kesehatan anak-anak mereka. Hal-hal tersebut yang memunculkan pemahaman bahwa video game identik dengan kebodohan, kemalasan, tidak bermanfaat bahkan sampai merusak masa depan.

Akan tetapi di sini ada berita baik bagi para gamers sejati. Di balik semua tuduhan dan prasangka buruk terhadap bermain video game, ternyata aktivitas tersebut menyimpan berbagai manfaat bagi yang melakukannya. Berikut terdapat beberapa studi yang meneliti tentang benefit dari bermain video game.

•Video game sebagai olahraga bagi otak

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Jerman oleh Simone Kühn, ditemukan bahwa bermain video game ‘Mario’ dapat meningkatkan serta melatih otak. Lebih spesifiknya yaitu pada skill navigasi, ingatan, perencanaan strategis, dan juga keahlian motoric pada tangan pemain. Aktivitas tersebut juga dapat menjadi sebuah terapi bagi penderita kelainan mental yang menyebabkan mengecilnya otak seperti schizophrenia, stress traumatis, penyakit Alzheimer’s, dan lain-lain.

•Video game dapat meningkatkan inteligensi

Sedangkan peneliti di Queen Mary University of London, menemukan bahwa game strategi seperti ‘Starcraft’ dapat meningkatkan fleksibilitas otak yang mengarah pada inteligensi pemain itu sendiri. Pemain-pemain tersebut mengalami peningkatan performa pada tes psikologi, kemampuan kognitif, dll.

•Video game melatih kita untuk berpikir lebih kritis dan kreatif

Berdasarkan Dr. Alan Weiss, video game dapat mengajarkan pemain berpikir lebih kritis. Video game membantu menstimulus otak agar dapat memunculkan solusi-solusi yang revolusioner dan kreatif. Hal tersebut dikarenakan video game sekarang yang sudah sangat bervariasi dan unik, sehingga memerlukan usaha-usaha kreatif dari pemainnya untuk memecahkan masalah dalam game itu sendiri.

•Video game dapat memperlambat proses penuaan

Selain itu, bermain video game pengasah otak selama 2 jam dalam seminggu membantu memperlambat kondisi mental yang berkaitan dengan proses penuaan. Studi yang dilakukan terhadap 681 individu berumur 50 atau lebih menunjukkan bahwa bermain video game selama 10 jam dapat mengurangi penurunan kemampuan kognitif hingga 7 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun