Mohon tunggu...
Wenisah AlfionitaPurba
Wenisah AlfionitaPurba Mohon Tunggu... Penulis - Sebagai senja yang terlantar dalam durja

Junior Teacher at Sekolah Dian Harapan Makassar Mahasiswi S1 Universitas Pelita Harapan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Orang-orang Bernyawa

1 Juni 2020   09:04 Diperbarui: 1 Juni 2020   09:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Rekaman jejak seorang Skizofrenia yang tinggal di desa dengan keadaan yang mengenaskan. Kenyataan dan halusinasi menjadi penderitaan. Menjadi musuh diri sendiri adalah pilihan dan takdir bagi seorang Skizofrenia."

Cerita ini akan membawa kita keluar dari apapun dan 

dimanapun kamu berada.

- Carilah apa itu Skizofrenia!

- Jangan melewatkan satu kata!

- Bacalah dari awal sampai akhir!

Kamu akan berhasil!

Dipinggir sebuah jalan menuju hutan, tepat di bawah pohon. Ada seorang perempuan. Dia sering singgah untuk menyandarkan punggungnya kepada pohon yang rindang. Dia yang pernah Bersedih dan menangis. Bahagia dan tertawa. Perempuan itu tidak pernah lagi terlihat semenjak dia datang bersama laki-laki berkulit cokelat dan bermulut haus. Terakhir kalinya dia meninggalkan jeritan, seragam sekolah, noda darah pada rok putih dan buku di dalam tas sekolahnya. Ada yang melahap tubuh perempuan itu.

Huta Nauli, 1999

Pada setiap tarikan napas ada alur yang begitu panjang. Oksigen menuju tenggorokan hingga sampai pada paru-paru. Udaranya mengalir hingga alveoli dan bertukar dengan karbon dioksida melalui proses difusi. Hemoglobin dengan segera mengikat oksigen yang nakal. Darah itu terlihat lelah untuk mengalir keseluruh tubuh. Ada yang terbuang. Karbon dioksida dipulangkan kepada alveolus paru-paru. Dibuang lewat hembusan napas. Inspirasi dan ekspirasi. Masuk dan keluar. Pulang dan pergi. Kehidupan dan kematian. Setiap nada dari huruf A sampai Z mengandung sebuah cerita sendiri. Mereka begitu kuat untuk selalu dilontarkan oleh bagian tubuh manusia yang paling berbahaya. Mulut.

Beginilah hidupku. Mendelik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun