Alerta !!! Alerta !!! Alerta !!!
SIAPA YANG MENGUASAI MEDIA MAKA DIA AKAN MENGUASAI DUNIA
Dalam Komunikasi Politik ada sebuah teori yang mengatakan bahwa "siapa yang menguasai media maka dia akan menguasai dunia". Hal ini menandakan bahwa owner media berkuasa penuh terhadap pemberitaan yang akan di kontruksi dalam media nya. Pada akhirnya pemberitaan tidak lagi didasarkan pada fakta dan kenyataan yang terjadi di lapangan, tetapi lebih kepada pemberitaan seperti apa yang lebih menguntungkan untuk dirinya dan medianya. Keuntungan yang didapat tersebut bisa dalam bentuk materiil ataupun formil. Keuntungan materiil adalah keuntungan yang dia dapatkan dalam bentuk profit finance, sedangkan keuntungan formil adalah keuntungan yang dia dapatkan dalam bentuk kedudukan dan jabatan. Pada akhirnya pemberitaan media akan lebih mengarah kepada prinsip "bad news is good news", bukan lagi berlandaskan kepada prinsip aktual, faktual, dan kredibel.
Hal semacam ini merupakan bahaya demokrasi bagi sebuah negara khususnya Indonesia. Media bisa dijadikan sebagai alat propaganda bagi pemerintah atau beberapa oknum untuk membentuk opini di masyarakat. Harusnya jika berkaca kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku, media hadir sebagai alat netral untuk memberikan informasi faktual tanpa ada intervensi dari beberapa oknum. Kebebasan media dalam menyampaikan berita dan opini sesuai fakta dilindungi oleh Konstitusi Undang-Undang.
ADA PROVOKATOR DI ANTARA PARA DEMONSTRAN ?
Kekecewaan rakyat Indonesia terhadap kinerja eksekutif dan legislatif akhirnya pecah pada tanggal 28 Agustus 2025. Aliansi Masyarakat Indonesia yang terdiri dari Masyarakat Sipil, Buruh, Mahasiswa, dan Driver Ojek Online melakukan demonstrasi besar-besaran di Komplek Senayan, Jakarta. Demonstrasi ini pecah menyusul kekecewaan masyarakat terhadap fasilitas yang didapatkan oleh para anggota dewan pusat (DPR-RI) dianggap tidak sesuai dengan kinerja yang dirasakan oleh masyarakat. Selain itu, kekecewaan tersebut bertambah parah ketika dalam aksi demonstrasi tersebut menewaskan salah satu driver ojek online yang mengikuti demonstrasi setelah secara sengaja dilindas oleh aparat kepolisian. Kekecewaan yang terakumulasi tersebut menyebabkan aksi demonstrasi pecah di berbagai daerah yang serentak dilakukan mulai tanggal 29 agustus 2025 hingga 1 september 2025.Â
Berbagai tuntutan disuarakan oleh beberapa aliansi yang melakukan aksi demonstrasi, beberapa tuntutan tersebut antara lain :
1. Pengesahan RUU Perampasan Aset
2. Membatalkan pemberian fasilitas dan tunjangan kepada angoota DPR-RI