Saya balik kertasnya. Oh, ini gambarnya yang kemarin.
Bagus sekali. Untuk ukuran anak-anak seusianya. Jika dibandingkan, gambarnya memang paling bagus sekelas. Setidaknya saya suka idenya. Tentang kerusakan lingkungan.
Hanya saja, ketrampilannya ini masih kurang dipoles.
Saya dekati Alea. Lalu, saya elus kepalanya. Saya bilang: "Gene bagus. Aku suka gambarnya!"
Saya jadi ingat waktu saya SD dulu. Saat saya kelas 6. Yang sebentar lagi mau UASBN.
Waktu itu saya kepergok main ke tempat PS-an (Play Station) saat istirahat sekolah. Lalu, hal itu dilaporkan ke wali kelas. Saya takut.
Karena seminggu sebelumnya pernah kepergok juga. Waktu itu, satu kelas bolos les tambahan persiapan ujian. Kami main ke tempat PS-an tadi.
Tiba-tiba saja guru kami sudah berdiri di belakang kami. Melihat kami sedang asyik bermain. Lalu menjewer kami. Di bawa kembali ke sekolah. Bukan untuk ikut les. Tetapi disidang. Di tengah lapangan sekolah.
Disaksikan anak-anak satu sekolah.
Wali kelas saya sangat marah. Terlihat dari raut wajahnya yang sangar. Tidak seperti biasa yang penuh guyon.
Meskipun kakinya sedang sakit. Akibat patah tulang di pergelangan kaki. Masih dibantu alat untuk berdiri juga. Beliau memaksakan berjalan memarahi kami satu-persatu. Di tengah lapangan itu.