Mohon tunggu...
welni yunelti
welni yunelti Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis bagiku adalah jendela kehidupan yang dimana tempat saya menuangkan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bahagia Versi Kita; Bukan Selalu Soal Pencapaian, Tapi Ketenangan

21 Juli 2025   08:42 Diperbarui: 21 Juli 2025   08:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Foto; Lagi Belajar (Dokumen Pribadi) 

Bahagia tidak punya satu definisi mutlak. Ia sangat personal. Ia bisa berupa tawa kecil di tengah kesibukan. Ia bisa datang dari waktu luang yang akhirnya bisa kita nikmati tanpa tekanan. Ia bisa muncul dari obrolan ringan dengan orang terdekat.

Kita tidak harus menunggu sukses besar untuk merasa layak bahagia. Kita juga tidak perlu merasa gagal hanya karena belum punya seperti orang lain. Hidup bukan perlombaan. Dan bahagia bukan piala yang hanya dimiliki oleh yang tercepat atau terhebat. Bahagia, sejatinya, adalah perasaan yang tumbuh dari dalam, saat kita berdamai dengan diri sendiri dan menerima hidup dengan apa adanya.

Saya mulai belajar untuk tidak terlalu ngotot. Bukan berarti berhenti berusaha. Tapi saya belajar memberikan ruang bagi diri sendiri untuk bernapas. Untuk istirahat. Untuk mensyukuri apa yang sudah ada. Saya juga mulai menyusun ulang definisi bahagia versi saya.

Bagi saya sekarang, bahagia adalah bisa tidur nyenyak tanpa beban pikiran. Bahagia adalah punya teman yang bisa diajak tertawa atau menangis tanpa dihakimi. Bahagia adalah bisa membantu orang lain tanpa pamrih. Bahagia adalah ketika saya bisa jujur pada diri sendiri, tanpa harus terus tampil sempurna di hadapan dunia.

Bahagia itu bukan soal siapa yang sampai lebih dulu, tapi siapa yang bisa menikmati perjalanan.

Dan kadang, justru ketika kita tak lagi sibuk mengejar, kita bisa menemukan bahwa kebahagiaan itu selama ini tak pernah jauh-jauh ia hanya tersembunyi di balik rasa tenang yang selama ini kita abaikan.

Kesimpulan;

Jadi jika hari ini kamu merasa belum punya apa-apa, jangan langsung merasa gagal. Mungkin kamu sedang berada di tahap mengenali ketenangan sebelum datang pencapaian. Dan siapa tahu, justru di sanalah letak bahagia yang sesungguhnya.

Karena bahagia versi kita tidak harus sama. Dan itu tidak apa-apa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun