Matahari sudah terbenam,  pertanda hari suda malam,  perjalan lebih butuh tenaga eksatara adalah ketika  masuk Semak-semak/(kano-kano) dalam perjalan kami bertemu teman-teman yang turun,  dan ada yang naik sama-sama dengan kelompok kami.Â
Suasana malan, Â mekasa kami berhenti di pos 5 dan 6 guna untuk memasak Air dan membuat Kopi, menghangatkan tubuh yang mulai terasa kedinginan
Setelah itu kami mulai berjalan Satu langka ke langka selanjutnya, Â hinga tak terasa pukul 1 malan, Â kita sampai di tempat peristirahatan di dekat talaga gunung Gamkonora
Tendum kami mulai pasang, Â dan bahan makan mulai kami masak, Â dan ditambah tubuh kami yang butuh makanan, sehinga mengharuskan kami makan malam itu.Â
Sambil makan, Â kami berbagi cerita tak terasa tubuh mulai tetidur diantara kami, Â dengan posisi tidur yang berdempetan kami mekasakan tubuh untuk tetap beristirahat malam itu.Â
Jam 6 pagi adalah momen terindah, Â ketika hendak terbangun dari tidur, Â kami melihat ada sekitar kurang lebih 400 terbangun berlomba lomba pergi ke puncak tertinggi.Â
Ada yang sibuk mengabadiakan monen, Â ada yang sibuk seduh kopi, Â dan bermacam macam kegiatan kamui semua dihari itu.Â
Ada yang unik di pendakian hari kemerdekan Repoblik Indonesia, karna kita semua merayakan Hari kemerdekan di puncak Gunung gamkonora bersama-sama