MEMILIH DAN MEMILAH DALAM KEHIDUPAN
sejak awal hidup itu takbisa lepas dari memilih
bahkan sejak kanak-kanak
saat kanak-kanak ibu selalu mengajukan pilihan kepada kita tentang
memilih
memilih telur rebus atau telur ceplok
memilih sayur lodeh
atau sayur asem
pilihan-pilihan itu memiliki risiko masing-masing
pilihan itu terjadi
berdasarkan
penguasaan kita atas detil makanan yang diajukan
atau pengalaman empirik
bisa juga karena
dorongan selera
yang mengoyak
tubuh
urusan pilih memilih terjadi
sepanjang hayat
bahkan nyaris keseluruhan
sejarah kehidupan umat manusia
dipenuhi dengan
aktivitas pilih memilih
dari memilih makanan
memilih pasangan hidup
memilih pendidikan
memilih pekerjaan
memilih kepala desa
memilih kepala negara
hingga memilih
tempat pemakaman
hidup bukan hanya memilih
hidup juga mesti memilah
memilah adalah melakukan pemisahan
sesuai dengan hakikat dan fungsi
aspek ketepatan kecermatan
dalam memilah
berpengaruh amat besar
dalam mewujudkan
hidup yang benar
kita mesti memilah  ini urusan keagamaan
atau urusan
kontestasi politik
dalam menuju
pilkada
memilih bupati
yang baru
kita mesti memilah
ini dana pencetakan kitab suci
takbisa digunakan
untuk membeli
apartemen baru
untuk keluarga baru
ini dana untuk membangun in frasyruktur
yang dibutuhkan rakyat
bukan untuk dihabiskan di meja kasino
ini kendaraan dinas untuk memperlancar sekda meninjau daerah terpencil
bukan digunakan
sebagai grab
untuk menambah kekayaan pribadi
memilih dan memilah
takperlu memiliki pendidikan tinggi
memilih dan memilah
memerlukan nurani, sensitivitas, kejujuran, pemahaman agama yang standar dan implementasinya dalam praksis kehidupan
mari matangkan kehidupan
dengan memilih
dan memilah
kontinyu dan konsisten
agar hidup kita berbuah
dan membuah
serta diberkati Tuhan.
Jakarta, 28 September 2022/pk 14.24
Weinata Sairin.