Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menggemukkan Negeri Majemuk

27 Juli 2022   09:12 Diperbarui: 27 Juli 2022   09:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gemuk|sumber:health.kompas.com

MEGGEMUKKAN
NEGERI MAJEMUK

sejak zaman baheula
negeri ini dikenal
sebagai negeri yang majemuk
negeri bineka
plural
yang indah
makmur
kaya raya
penuh pesona
begitu banyak suku agama ras dan golongan hidup menghuni negeri ini
dengan guyub
penuh cinta kasih
dan merasa terikaterat kuat bagai saudara satu sama lain
negeri ini
negeri yang gemuk
gagah perkasa
menawan
negeri yang tanahnya mengalirkan dan melahirkan
kehidupan
negeri subur makmur
yang tanahnya mengandung pupuk
humus
yang menumbuhkan
biji-bijian
mengubah kecambah
menjadi pohon-pohon alit menyegarkan

negeri ini negeri
majemuk yang gemuk
dengan tanah subur gembur
kita semua bersyukur
hidup dan berkembang
menjadi penghuni negeri
kita bahkan bangga
dengan label majemuk
negeri tanpa kecamuk

dalam spektrum yang lebih luas
kita agak prihatin
sebuah negeri yang gemuk
ternyata kurus
dan nyaris kekurangan gizi dan nutrisi
utamanya dalam hal moral etik dan spiritualitas berkualitas bernas

dalam beberapa waktu terakhir ini ruang publik
dihebohcemarkan dengan covid buas mengganas
dengan demoralisasi
umat manusia
yang mengemuka
yang mengoyak
harkat martabat bangsa majemuk
dan membawa bangsa religius ini nyaris ke titik nadir

diksi-diksi yang lama terpendam
dan tidak tampil dalam vokabulari umat
begitu cepat merasuki atmosfir negeri :
pencabulan
pelecehan seksual
paedofilia
pelakor
kejahatan seksual
pemasungan anak
arisan bodong
perusahaan abal-abal
terorisme
pembunuhan berencana
baku tembak antar aparat
mutilasi
asutopsi ulang
dan banyak lagi
diksi-diksi anyar yang
memotret dengan resolusi tajam
realitas moral yang bobrok
dan rusak
sehabis-habis
nya

negeri ini negeri  majemuk yang gemuk
tanpa kecamuk
namun minus nutrisi dalam hal moral etik spiritual
kapal hampir karam
ke dasar laut paling dalam
agama-agama harus bangkit
keluar dari ghettonya
dan proaktif merestorasi konstruksi negeri
agar tidak makin rapuh
dan roboh
para guru bangsa wajib bersuara lantang, tajam penuh wisdom
dan diksi bernas
menyelamatkan bangsa
menghadang penuh juang agar kapal
tidak karam
negeri majemuk tanpa kecamuk
harus menjadi negeri yang gemuk
penuh gizi
nutrisi dan visi
hingga mampu menerobos ke masa depan!

Jakarta,27 Juli 2022/pk 3.20
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun