TETANGGAKU PAK POLISI
ayah bunda dulu pernah berkata nyaris berulang-ulang
seperti  refrein
sebuah lagu
tetangga itu amat penting
dalam kehidupan
tapi tak boleh nenangga
saat itu tahun 50an diksi nenangga punya konotasi
negatif kontra produktif
nenangga adalah segala bentuk aktivitas
yang dilakukan seseorang dengan tetangganya
masak, mencari kutu, menggosip
curhat intern
dan sebagainya
aktivitas itu dilakukn
saat suami sudah pergi ke kantor atau berkebun
kata bunda
jika kita sakit atau mengalami apapun
maka.tetangga.yang bisa segera menolong
bukan saudara.atau orang tua
sebab itu hubungan baik tetangga mesti
dipelihara
kata ayahku
saat ku masih kanak-kanak
hingga sma
tetanggaku dan kenalan orang tuaku ada sekitar 60 keluarga
maka saat natal keluarga kami mengirim
 kue dan masakan kepada 60 keluarga itu
dan pada saat hari raya lebaran
kami menerima hantaran dari 60 keluarga
wow indahnya
relasi ketetanggaan zaman itu
takada masalah agama
sesudah kami menikah maka
tetangga kami
bertambah-tambah dari berbagai level , kelompok,lintas agama, fraksi, pejabat dan sebagainya
sesudah aku memasuki emeritus tahun 2011
kami tingal disebuah kompleks perumahan yang alit
dengan jumlah 10 rumah
dikompleks ini
ada dua orang
pak polisi tetanggaku
polisi-polisi itu
amat rendah hati
berlimpah simpati dan empati
keduanya membangun talisilitaruhim dengan baik sekali
kami selalu diundang kerumah pap polisi pada acara-acara khusus termasuk acara
pengajian, tausyiah dan halal bi halal
pak eko dan pa ade bagi kami di kompleks perumahan itu
sudah seperti anggota keluarga
karena kedekatan kami
jabatan mereka di polri yang sudah dipuncak
tidak membatasi keakraban kami
para polisi tetangga kami
dalam sikap humble mewujudkan citra insan polri
yang mengungkap narasi rastra sewakottama
yaitu polri adalah abdi utama rakyat.
hari ini 1 juli 2022 hari ulang tahun ke-76 bhayangkara
ku bangga memiliki polri
ku bersyukur bertetangga dengan dua orang polisi cerdas, humbel, andal, inklusif
kiranya Tuhan akan terus memberkati POLRI
polisi yang Presisi yaitu
prediktif
rensponsibilitas
transparansi
berkeadilan
demi lestari dan eksisnya
NKRI yang modern, visioner, solid
berkeadaban
yang diridhoi dan diberkati
Tuhan Yang Maha Esa.
Jakarta, 1Juli 2022/pk 9.02
Weinata Sairin